Hai...
Gak nyangka udah sejauh itu kita!
Okeylah!
Vote dan komen pendapat kalian di cerita ini!
Selamat dan semangat untuk hari ini!🐚
Langit Haikal Alexzka laki-laki itu sudah di pinggir kolam, dia baru selesai berenang, dia duduk di pinggir kolam sendirian.
Dia termenung pagi ini.
Hari ini tidak ada jam kuliah, jadi dia ingin mengistirahatkan tubuhnya di rumah saja, tapi entah kenapa dia merasa banyak berubah tapi dia tidak tahu."Sayang, kamu ngapain? Ini bunda bawain sarapan buat kamu, ada roti selai coklat dan susu." Ujar bunda nya lalu meletakkan manpan itu di samping Langit.
Langit hanya tersenyum.
"Bunda pergi dulu ya." Ujar bunda nya.
Langit mengaguk.
Kemudian dia mengambil roti itu lalu memakannya.
Tapi kenapa?! Rasanya aneh sekali mulai sekarang terasa berbeda dan berbeda.Dia merasakan kehilangan.
---
Dia selesai melakukan olahraga fisik di ygm pribadi nya.
Setelah itu Langit kembali ke kamarnya mengganti pakaiannya.Dia berencana akan keluar rumah untuk jalan jalan.
Laki-laki itu keluar dengan segar, menggunakan baju kemeja hitam yang lengan nya digulung hingga siku sikunya.
Memakai celana panjang hitam, memakai kalung berlambang taring putih, memakai sepatu sneakers putih , juga sempat menyemprotkan minyak wangi mint itu sangat maskulin.Dia keluar dengan gagah menggunakan mobil sport hitam nya.
Brumm...
Bunyi laju mobil itu, tak lupa menempelkan kaca mata hitam di mata nya.
Tampan sekali.Namun itu tidak berselang lama hingga dia berhenti di depan toko bunga, ia tiba-tiba ingin pergi ke sana dia rasa sering ke sana kalau membeli bunga tapi tidak tahu untuk siapa.
Memasuki kawasan berbunga itu.
Sampai di depan pemilik nya."Buk beli bucket satu, yang bunga nya mawar putih ya." Ujar nya.
Penjual asli sekaligus pemilik toko itu tersenyum lembut.
"Ouh? Den Langit ya? sekarang bunga mawar putih ya eheh... Dulu kan suka banget beli yang warna merah aja, buat neng Cahaya ya?" Ujar si ibu ibu itu sekali bertanya.
"Ouh... Gak tau buk... Cuma pengen beli aja?" Jawab nya ikut bingung.
Ibuk itu tahu cahaya dari mana? Emang gue sering beliin gadis itu bucket? Dia siapa gue sih? Tapi sekarang dia di mana ya? Batin Langit termenung dan memperhatikan ibu itu membuat bucket sepesial itu.
Setelah selesai dengan urusan itu dia membayar lalu pergi menggandeng bucket itu, wangi Langit suka wangi nya.
Dia kembali ke mobil meletakkan bucket bunga itu di samping tempat duduk pengemudi.
Dia tersenyum lembut...Dia melajukan kembali mobil nya, hari juga sudah mulai sore... Namun dia tidak tahu harus ke mana setelah tadi berkeliling sebentar di jakarta itu.
(Sebentar?)
Dia ingin menuju rumah, namun mobilnya dihentikan oleh seorang.
Druk...
Druk..
Druk...Ketukan di kaca mobilnya.
Langit dengan kesal membuka jendela itu, jalanan terlihat sangat sepi, hanya ada seorang gadis tengah ngos ngosan dan berkata.
"Eh kamu Haikal? Kal tolongin aku dong! Please! Aku dikejar sama pareman!" Ujar gadis yang diketahui bernama Atlenta itu.
Langit melihat memang benar ada 3 orang pareman seperti mengajar nya.
"Masuk" Ujar nya membuka pintu di samping nya.
Atlenta masuk lalu memegang bucket itu untuk dipindahkan nya ke depan saja.
"Bucket buat siapa?" Tanya nya kepo.
"Gak tau, lo mau? Buat lo aja." Jawab Langit dengan senang hati di ambil oleh Atlenta.
"Makasih!" Ujar nya sambil memeluk mawar putih itu.
Langit kemudian berdeham saja lalu melanjutkan mengendarai mobil nya.
"Mau kemana gu anter?" Tanya Langit.
"Heh? Humm... Ke apartemen Serena aja." Ujar Atlenta menyebutkan apartemen nya, itu termasuk apartemen orang kaya namun Langit tidak peduli.
"Lo udah makan?kalau belum kita makan dulu gue belum makan nih." Ujar Langit lalu Atlenta mengangguk.
"Kamu yang bayar ya.." Ujar nya polos membuat Langit tersenyum manis ke arah nya, senyuman selama ini belum ia rasa kan ada getaran aneh yang mungkin kembali muncul.
Langit turun membawa Atlenta ikut pergi ke restoran di sana.
Saat ini Langit memegang tangan Atlenta hal itu sangat nyaman bagi mereka berdua.Atlenta yang memakai rok pendek berwarna putih ke pink an.
Dan baju kaos pendek lengan serta menampilkan pinggang nya yang berwarna soft pink itu, rambut terurai, serta memakai sepatu pangsus hitam.Atlenta seperti Cahaya menurut orang orang namun bagi Langit dia tidak tahu.
Menurut nya Atlenta sangat cantik itu saja.Mereka duduk di salah satu meja Langit memesan makanan yang lumayan banyak, Hal itu sempat membuat Atlenta kaget.
"Makan semua nya bareng gue ya ta." Ujar Langit tersenyum manis ke arah nya, hal itu membuat Atlenta gugup dan merona.
"I-iya Lang..." Jawab nya.
"Hah? Lang?" Tanya Langit.
"Eh?! Haikal maksud nya hehhe maaf ya." Ujar nya.
Mereka lanjut makan.
"Gak papa sih lo mau panggil gue Haikal kah atau Langit, cuma nama Langit keknya gak pantes gue dengar lagi, gue gak nyaman orang manggil gitu." Ujar Langit santai sambil menyuap makanan nya sendiri.
"Iya, aku bakal manggil Haikal kok." Ujar nya.
"Btw ta,gue pengen tahu Cahaya, lo tahu gai Cahaya itu siapa?" Tanya Langit masih kepo siapa itu Cahaya, semuanya dia sangat kepo lagipula Atlenta sangat mirip dengan Cahaya pikir Langit karena melihat foto nya waktu itu.
Deg...
"G-gue gak tau Lang.... Eh Kal maksudnya." Ujar Atlenta terbata bata.
Gak mungkin gak ada orang yang tahu tentang Cahaya.batin Atlenta.
"Cahaya itu sekarang di mana sih?" Tanya nya lagi belum puas.
"Di hati kamu mungkin." Jawab Atlenta sembarangan namun benar adanya.
Langit tersenyum manis entah kenapa mendengar nya.
"Kayaknya iya deh, mendengar namanya aja gue udah senang dan merasakan hidup kenapa ya?" Ujar Langit.
"Berarti kamu sayang sama dia." Jawab Atlenta lagi.
---
"Makasih ya." Ujar Atlenta kemudian pergi ke gedung tinggi itu."Iya!" Jawab Langit di atas mobil itu.
Atlenta tersenyum manis dengan menggandeng bucket itu..
"Maksi bucket nya kali ini aku suka." Ujar Atlenta sendiri karena Langit sudah pergi."I love lang." Entah keluar dari mulut siapa.
-----
PPP??
Gimana???
Waw?! Menurut kalian Atlenta itu Cahaya ya? Menurut aku si??? Kurang tahu??Pokoknya hargai cerita orang lain dengan vote di setiap part nya!
Vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YOU
Teen Fictionbaca ajaa yaaa sesad dikit👍🏻 Palgiat? Awas lu gue sumpahin hidup lo gak menderita!