32.LANGIT MENGINGAT!

10 6 2
                                    

Hai! Call me Mapink! 👋

Cuyy! Para pembaca! Dibudidayakan
Vote sebelum membaca 😙
Eh... Juga komen pendapat kalian di cerita ini aww!😋
No! Bawa bawa cerita lain!
Jangan berhenti di tengah jalan!
Dan jika berbaik hati juga boleh banget kalian
Sebarkan ke temen temen nya hehhe...

Juga... Kayak nya kita bakal lewati 10 part atau lebih
Buat menuju endingnya NOT YOU!
apa keinginan kalian di endingnya?
Happy ending?
Atau...
Sad ending 🤭

Btw maaf ya cover nya sekarang lebih berwarna
Soalnya aku pencinta hidup berwarna, juga
Udah bosen kalau drak mulu hehhe...
Kalian juga boleh pilih yang berwarna atau drak?
Soalnya cerita nya keknya happy ending ya!
Bakal terbongkar semua nya😍😗
Pokoknya jangan berhenti di tengah jalan!

Aduhhh! selamat dan semangat ya
Buat Hari ini awww😍🥰

Happy Cabee ku!

⚔️

Hari berganti hari, keadaan mulai terasa asing dan sepi di tambah lagi misteri pencarian Cahaya tetap di curigai banyak pihak, walaupun tidak untuk polisi karena pencarian Cahaya terbilang diam diam.

Sedangkan Langit pun hanya menjalani hidup biasanya, namun berbeda dengan hari ini.

Sakala, Alfin, Alan, Azando, Sahfina, Jingga, Nayla, Atlenta dan Langit saat ini berada di salah satu restoran, kali ini tanpa Cahaya dan Alfatih bagi mereka.

Mereka berbicara tentang Cahaya sekarang.

"Lang, lo gak ingat apa apa tentang Cahaya?" Tanya Sakala lagi, namun tidak ada jawaban dari Langit.

"Gue gak tau Cahaya." Ujar nya.

Cahaya yang menyamar jadi Atlenta sedikit sedih.

"Tapi gue juga ngerasa kangen dia." Lanjut nya membuat semua orang termasuk Atlenta tersenyum bahagia.

"Atlenta, lo gak usah marah kita bahas Cahaya." Ujar Jingga tersenyum lembut.

Atlenta mendengar nya hanya bisa menahan tawanya, karena orang yang mereka maksud adalah dirinya.
"Engga kok." Ujar nya berusaha kalem.

"Atlenta, kita semua curigai lo!" Tunjuk Alfin tiba tiba.

Deg...

Rasa tersambar petir di malam hari.

"Ka-kalian cu-curiga in apa?" Tanya Atlenta berusaha tidak gugup.

"Lo sebenarnya siapa?" Lanjut Azando tiba tiba.

Atlenta yang mendengar menelan ludah nya sendiri dengan kasar.

"Aku?Aku manusia." Ujar Atlenta tiba-tiba random entah kenapa.

"Iya lo manusia, tapi lo gak lagi nyamar kan?" Ungkap Azando lagi.

"Aku Atlenta, aku serius." Ujar nya dengan gugup dan pelipis yang berkeringat dingin, sedangkan yang melihat nya percaya tidak percaya mereka juga yakin bahwa Atlenta adalah Cahaya namun banyak juga kemungkinan bahwa Atlenta bukan Cahaya.

NOT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang