3. Party

9.2K 595 482
                                        

"I don't care if you wanna catch me again, so try it now." — Edeline

Edeline melihat beberapa model yang tengah berpose untuk dimuat di majalah miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edeline melihat beberapa model yang tengah berpose untuk dimuat di majalah miliknya. Netra abu-abunya tak pernah lepas dari bagaimana mereka mengganti posenya dengan begitu cepat.

"Nona," panggil Martha yang berada di sebelah Edeline.

Edeline menoleh ke arah Martha dan mengambil sebuah dokumen yang diberikan Martha. Perempuan itu melihat sejenak dokumen yang diberikan Martha, sebelum mengembalikannya pada wanita itu.

"Berikan yang mereka mau. Aku sudah tidak mau berurusan lagi dengan Vinson." Ucap Edeline tanpa peduli seberapa besar pelanggaran dari pemutusan kontrak itu.

"Baik, nona." Jawab Martha seraya mengangguk.

Tak berselang lama, Edeline mulai beranjak dari tempat pemotretan itu. Ia mulai bosan dan ingin kembali secepat mungkin.

"Kapan majalah ini akan terbit?" tanya Edeline seraya merogoh ponselnya.

"Dua puluh Desember nona," jawab Martha cepat.

Edeline yang mendengar itu mengangguk. Sebelum ia teringat sesuatu.

"Wait, what did you say?" Edeline menghentikan langkahnya seraya melihat ke arah Martha.

"Dua puluh Desember. Apa ada yang salah nona?" tanya Martha, takut jika atasannya itu akan memarahinya atau sebaliknya.

Seketika itu Edeline menggeleng. Huh, mengapa harus tepat di tanggal itu. Tapi, bukankah ia sendiri yang menentukkan semua tanggal penerbitan majalahnya. Stupid Elin, as always.

"Kau tidak perlu mengikutiku setelah ini." Ucap Edeline yang membebaskan Martha untuk melakukan hal lain tanpa dirinya.

"Baik nona." Jawab Martha seraya melihat kepergian Edeline.

Setibanya di parkiran Edeline mengenakan kaca mata hitamnya, sebelum ia memasuki mobilnya. Perempuan itu duduk di kursi belakang dengan seorang supir di depannya.

"Kembali ke mansion," perintah Edeline yang mendapat anggukan sang supir.

Sepanjang perjalanan Edeline menatap jalanan kota Madrid yang cukup padat siang ini. Nanti malam ia harus menghadiri pesta salah satu teman daddy nya. Sebenarnya ia tidak ingin datang, mengingat pesta itu tak begitu penting baginya. Tapi sepertinya, ia benar-benar tidak akan datang.

Setelah beberapa menit, mobil yang ditumpangi Edeline tiba di mansion. Perempuan itu masuk begitu saja, tanpa peduli jika di ruang tamu sedang ada tamu saat ini. Baru saja ia ingin menaiki anak tangga, panggilan Federic menghentikan langkahnya.

"Carol,"

Seketika itu Edeline membalikkan tubuhnya hingga melihat ke arah sang ayah. Ia melepaskan kaca matanya, sampai pandangannya jatuh pada seorang pria asing di hadapan ayahnya.

EDELINE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang