⌑ αуєℓєуα -3-

585 12 0
                                    

KEESOKAN PAGINYA

Leya menuruni tangga sambil menyelempang tas sekolahnya dengan pakaian rapi.

"Ciee yang bentar lagi nikahh mau ke sekolah nih hahaha" Ejek Hanzy yang tak lain adalah Adik lelakinya.

"Diam or gue potong Tytyd lu" sinis Leya.

"Hehh mulutnya!" ucap mama Lova menimpali.

"M-maaf mah" Leya menundukkan sedikit kepalanya.

"Kamu juga han, jangan ejek kakak kamu. Nanti mama jodohin kamu sama nenek-nenek mau?" Ucap mama Lova sambil menyiapkan sarapan.

"Jangan Mammm, Hanzy ga mau!"

Leya menggigit bibir bawahnya berusaha menahan tawa sedangkan El dan Papa Azka hanya geleng-geleng kepala melihat drama pagi antara Ibu dan ke2 anak itu.

"Mama, kenapa ga sewa Art aja? Kan mamah repot kalo gini" tanya Leya penasaran.

Sedangkan Lova yang ditanyai oleh putrinya hanya diam tertengun.

"Mama kamu trauma" potong Azka.

"Ouu, maaf maah aku ngungkit hal yang ga boleh" ucap Leya yang menyesali pertanyaannya.

"Iya sayang, gpp" balas Lova sembari mengelus rambut putrinya itu. "Jangan pernah tinggalin mama yah nak" sambungnya.

"Iya mamaaah" senyum Leya seketika terbit.

Setelah selesai sarapan Hanzy dan Leya pamit kesekolah dengan mengendarai kendaraan pribadi masing-masing.

Leya menggunakan motor sport sedangkan Hanzy dengan mobil kesayangannya.

Sesampainya diparkiran sekolah..

Leya sudah disambut oleh manusia-manusia biadab tak berperikemanusiaan. Siapa lagi kalau bukan anggota inti Black Lion terkecuali Rafayel sang ketua.

"Wihh, bu ketos pagi-pagi gini udah ngasih kita pemandangan putih bening aja" nyengir Aldo menaik turunkan alisnya.

"Hufft, sabar Ley.. Untung pake stokin" batinnya. "Eh kecebong curut, awas aja.. Gue buat lo ga bisa ngelihat dunia besok"

"Galak bener dah" ujar Manu.

"Minggir gak lo pada, gue mau keruang seni. Ada urusan!"

"Ciee, mau ketemu bos Ayel yah" ejek Adhan.

"Suudzon lo! Orang gue cuma mau ngitung stok canvas. Btw ngapain lagi si es diruang seni?" tanya Leya jutek.

"Ngapain lagi, ngelukis lah" jawab Manu

"Secara kan Ayel anak seni" sambung Aldo dan hanya dijawab Leya dengan ber "o" ria.

Sesampainya Leya di ruang seni terlihat Ayel sedang bergelut dengan cat dan kuasnya. Sambil mengucapkan beberapa kalimat dan tidak sengaja didengar oleh Leya.

"Kamu adalah cinta pertama dan terakhirku. Kamu terlukis indah di dalam hatiku. Kamu telah berhasil meruntuhkan hitam putihku dengan warna-warnimu. Terimakasih telah hadir dihidupku"
-rafayel

"Ternyata es juga bisa roman yah" tegur Leya membuat Ayel terkaget-kaget.

Ayel hanya menatap datar Leya yang sedang terbahak-bahak. "Mana coba liat lukisan lo" Leya langsung menganga saat melihat lukisan Ayel.

Ketos is my wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang