"Kalian tau sekarang jam berapa? Sudah tau jam masuk! Kenapa kalian masih berkeliaran dan seenaknya berada di ruang seni?!?"
-Azhelia Arlhyne Xavier
"Huaaa Ley, ada petir! Ayel takutt"
-Azkino Rafayel Adlhyn Gavenza
...
Setelah melewati acara yang sangat panjang dan melelahkan. Kedua pasutri yang telah resmi terikat janji sakral tersebut kemudian langsung menuju kekamar. Ayel yang sangat lelah langsung saja merebahkan tubuhnya diatas kasur Leya yang berukuran king size dengan bernuansakan Putih polos itu menambahkan kesan adem dihati seorang Rafayel. Entah kenapa ia sangat nyaman berada diruangan tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*beginilah kira-kira kamar Leya.
Sedangkan Leya? Ia sedaritadi sibuk bergelut dengan resleting dress nya yang meresahkan itu.
"Aaa ni resleting nya kenawhysih? Ngambek yah sama gue?" teriak Leya. Untung saja kamarnya kedap suara, kalau tidak mungkin orang yang masih berlalu lalang didepan kamar Leya akan mengira mereka telah melakukan ritual malam pertama.
"Yell bantuin dong!" Ayel yang mendengar panggilan sang istri membuka satu matanya. Terlihat Leya yang kesar sendiri dengan resleting dress nya dengan wajah cemberut membuat Ayel gemas.
Daripada Leya makin kesal ia dengan sigap membantunya untuk membuka resleting tersebut. Dari jarak 30cm lebih saja ia dapat mencium aroma wangi dari tubuh Leya dan membuat yang dibawah ikut tegang.
"Thanks, sekarang mandi gih abistu bobo. Gue mau hapus bekas make up nya dulu ga nyaman banget soalnya" pintah Leya.
Ayel hanya menurut dan langsung beranjak ke kamar mandi. Sialnya ia lupa membawa handuk.
"Ley" panggilnya namun tak ada respon.
"Ley!" panggilnya lagi.
"Arlhyne!!" tetapi tidak ada jawaban.
"Azhelia Arlhyne!!!" teriaknya.
Leya yang kaget dengan teriakan tersebut langsung bergegas menuju ke sumber suara dengan menggunakan kimono yang berantakan. Ternyata tadi Leya tertidur setelah menghapus make up nya.
"Kenapa?" tanya Leya.
"Handuk"
"Hadehh, makanya kalo mau ngelakuin sesuatu itu yang teliti. Ngerepotin aja.. lain kali ja-"
Ayel sontak menarik tangan Leya kedalam kamar mandi. Pada saat itu Ayel tidak memakai sehelai benang pun. Namun ia tidak mempedulikan sesuatu terkecuali fokus pada wajah Ayel yang masih basah.
Saat dikamar mandi Ayel memeluk Leya sangat erat sampai-sampai Leya merasakan ada yang janggal menekannya dibawah sana. Seketika wajahnya memerah padam karna merasa dejavu pada adegan ini yang sama persis dengan yang ia baca di Manhua beberapa hari lalu.
"Y-yell, a-aku.. Aku belum siap! Jangan malam ini yah" bujuknya.
Ayel terkejut dengan pernyataan Leya. Bisa-bisanya ia berpikir sejauh itu padahal Ayel hanya berinisiatif untuk memeluknya saja tanpa melakukan apapun.