⌑ αуєℓєуα -16-

306 10 0
                                    

4 bulan berlalu setelah pernikahan mereka. Dan 3 bulan setelah kejadian berdarah itu. Orang tua beserta adik laki-laki Leya pulang ke Raiden, tepatnya di distrik Ei.

Siang menjelang sore itu menunjukkan pukul 16.32 dimana sepasang pasutri itu baru saja pulang dari sekolahnya.

"Dari mana? Lama bat" tanya Kenzie yang sudah menunggu di ruang keluarga.

"Why? Tumben disini. Biasanya ada dikamar" tanya Leya bingung.

"Ga kenapa-kenapa"

"Heleh"

"Sayang.. Ganti baju yok. Kamu bau keringat"

"Kamu sih! Tadi ngajak lari-lariannn!"

"Hehh? Kok lari-larian sih? Kamu kan lagi hamil" ujar seseorang yang langsung muncul.

"Mamah!" yah, dia adalah Lova.

"Hmm.. Kandungan kamu udah mau keliatan tuh. Emang disekolah gada yang sadar?" tanya Lova.

"Gatau mah. Eh mong-mongong, kapan mamah ada disini? Kok gak ngabarin sihh! Kesel tau"

"Haha, surprise dong"

"Huh" ujar Leya membalikkan wajahnya malas.

"Bentar mah, bentar. Kalo mama ada disini, otomatis Hanzy sama Papa ikut dong? Terus? Siapa yang jagain kak El?"

"Abang kamu sekarang lagi ada dikamarnya. Mamah khawatir, terkadang dia gagal jantung diwaktu tertentu dan belum ada tanda-tanda bangun dari koma" ucap Lova sedih.

Leya yang mendengar ucapan mamanya ikut sedih.

"Ganti baju gih. Kamu bauu"

"Ihh, iya mah iyaa"

"Tau tuh mah. Udah diajakin juga, malah singgah" ucap Ayel sambil memonyongkan bibirnya.

Kenzie dan Lova tertawa geli melihat keharmonisan dari pasutri gaje yang berlalu itu.

Tak lama kemudian tibalah 4 orang yang langsung masuk ke ruang keluarga mansion besar itu, diantaranya ada Hanzy, Azka, serta orang tua Kenzie yaitu Ardhan dan juga Haura.

"Tumben kesini?" tanya Kenzie serius saat melihat keberadaan orang tuanya

"Ga suka banget liat mama sama Papa" ketus Haura. Ingin sekali ia menggeplak mulut putra semata wayangnya.

Kenzie hanya menghela nafas panjang. Ia tidak ingin menjawab karna pastinya, Haura akan melakukan drama tidak penting.

Waktu berlalu begitu cepat. Tanpa sadar langit sudah dimakan kegelapan.

Tok tok tok

Ting..

Terdengar suara pintu yang diketuk dan bel berbunyi berulang kali. Karna semuanya sedang sibuk jadi Haura yang pergi untuk membuka pintu.

"Lah Sasha, Juan? Tanya Haura keheranan melihat tamu tak diundang itu berdandan cantik dan anggun seperti ingin kekondangan.

"Haura? Tumben disini" tanya balik Sasha.

"Emangnya ga boleh? Ini kan rumah saya juga?"

"Iya siehhh"

"Em, Hau. Ga ada niatan ngajak kita masuk?"

"Hah? Oh iya-iya. Maaf, silahkan masuk"

Sasha dan Juan hanya mengiyakan dan langsung masuk diikuti oleh seseorang di belakangnya. Siapakah dia?

Sasha dan Juan baru saja duduk di sofa langsung berdecak kagum melihat seisi ruangan yang berisikan barang-barang mewah.

"Liat ni Gi. Sebentar lagi rumah ini bakalan jadi milik kamu!" ujar Sasha dengan bangganya sambil menepuk-nepuk bahu putra nya. Orang itu adalah Adrilian Nagisa Narendra. Kalian masih ingatkan? Dia adalah sahabat Leya dan Kenzie.

Ketos is my wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang