⌑ αуєℓєуα -15-

342 10 0
                                    

Leya yang mendengar tegasan dari sang suami lantas berdecak kesal dan sesekali menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.

"Hahaha! Ternyata Ketos galak bisa childish juga!" ejek Aldo menunjuk wajah Leya yang kesal itu sambil tertawa.

"Udah udahh, Yel.. Biarin Leya yang urus ini"

"Gak ken!"

"Yel! Lu percaya kan sama istri lu?"

"..."

"Apasih anj berisik banget. Btw kalian bawa gua kesini mau reunian yah? Pada ngumpul nih. Khususnya si beautiful queen of the BlackLion" ujar Samudra sarkas sembari tersenyum smirk.

"Hah maksudnya?" heran Manu, Adhan, dan Aldo secara bersamaan.

"Hah? Kalian gak tau!?" tanya Samudra tertawa miring, dengan dengusan yang keluar dari mulutnya dan menatap tajam ketiga tadi yang hanya membalas dengan gelengan.

"Azhelia Arlhyne Xavier. Atau bisa kalian panggil Zaa Seiyla adalah pendiri BlackLion" jelas Kenzie.

Ayel dan yang lainnya saling menatap seakan tidak percaya dengan semua itu.

"Tch. Anggota macam apa kalian ini! Pendiri saja tidak tau" ejek Samudra.

"Diam! Penghianat macam lo ga pantas buat coppas" sarkas Leya dengan tatapan elangnya.

"Leya diriin geng ini tentunya hanya untuk bermain-main. Tapi tidak ada yang menyangka geng ini akan dimasuki banyak orang-orang kuat seperti kalian sebagai penerus"

"Jadi? Anak berumur 9 thn itu adalah Leya? Bocil yang ngebunuh 50 orang dewasa sendiri" tanya Aldo.

Kenzie hanya mengangguk sebagai jawaban. "Alasan kenapa gue keluar ada 2. Yang pertama, karna sahabat gue Adrilian Nagisa Narendra koma karna ikut tauran diusia 14 tahun. Dan yang kedua, waktu itu gue kapten grup idol BSF-CRISTAL dan mama gue ga setuju kalo gue lebih mentingin BlackLion daripada memb gue sendiri" jelas Leya

"BSF-CRISTAL?"

"Bukannya itu Grup Idol..."

Ucapan Manu terpotong karna Ayel langsung menyela terlebih dahulu. "Grup Idol yang paling terkenal di Raiden, khususnya di distrik Ei. Dan adek gua adalah wakil kapten waktu itu"

"Sayangnya mereka bubar karna gue undurin diri beberapa bulan yang lalu" sambung Leya.

"Selesai diskusinya? Gua mau pulang bangsat. Cewek gua mau ke salon!" amuk Samudra.

"Cewek lonte lo itu lagi ngew* sama cowok laen" ejek Adhan dan yang lainnya hanya tertawa.

"Sialan!"

"Samudra..." Panggil Leya sembari mendekat kearah Samudra kemudian memegang dagunya. "Lu tau gak apa yang udah lu lakuin ke Nagi and Michi?"

"Tch.. Apa pentingnya mereka!"

Bugh

"Jaga omongan lo!" ujar Ayel setelah menendang punggung Samudra.

"Pentingnya? Lu tau pentingnya? Mereka penting dihidup gua"

"Lebih penting dari pacarlu si Rafayel?"

Leya terdiam sejenak kemudian tersenyum smirk. Leya lalu mengeluarkan sebuah belati dari kantung pakaiannya. Ia menggoreng sedikit leher Samudra, setelahnya ia melepaskan ikatan yang ada di kaki dan tangan Samudra.

"Bodoh" ujar Samudra.

"Bodoh?" tanya Leya.

"Iya, lu bodoh!"

Ketos is my wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang