Rute 10 - Earl Grey Pie

1.1K 117 28
                                    

Seperti pepatah, tiada gading yang tak retak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti pepatah, tiada gading yang tak retak. Gambaran sempurna dalam bingkai kehidupan manusia, nyatanya memang hanya gambaran. Banyak orang menganggap 'jalan napas' seorang Salmaya amatlah mulus tanpa beban berarti. Dikelilingi orang-orang yang peduli, dipeluk kecukupan materi tanpa harus sakit kepala memilih cita-cita. Namun, mencapai tujuan bernada impian benar tak semudah membalik telapak tangan. Deraan lelah sarat ketidaknyamanan tetap bisa menerjang jiwanya kapan saja.

Seperti saat ini kala detikan jarum jam telah mencapai angka satu dini hari, di tengah rasa hati yang entah mungkin sudah mencapai batas toleransi. Pun dengan hanya seorang diri, Salma tertunduk mengatur napas dan emosi, berpegang pada pinggir meja stainless tempat dimana sebujur tubuh kaku terbaring dalam posisi supinasi.

Mengangkat kepalanya, Salma bermonolog, "Mungkin yang setelah ini akan terasa sedikit menyakitkan, tapi dari sini kita akan tahu apa yang telah terjadi sama kamu."

Tadi, tahapan praeviserasi yang berupa inspeksi head to toe telah ia lengkapi, kini tiba pada bagian yang paling banyak menyumbang tegak diagnosa penyebab kematian ialah pemeriksaan dalam.

Salma pandang lagi wajah 'tertidur' pasiennya, seorang wanita berusia 36 tahun, dengan banyak tanda khas lebam di tubuh baik itu baru maupun yang telah terbentuk di waktu yang lebih lama, yang menurut penyidik merupakan korban kekerasan dalam rumah tangga.

Sisi sebenarnya dari gadis itu tersentuh, betapa dunia kerap tak ramah pada makhluk yang sebenarnya tidaklah lemah berlabel perempuan. Dan, itu tidak bisa ditampik sedikit mempengaruhi psikis Salma tiap harus menyaksikan lagi buah kebiadaban seorang manusia pada kaumnya.

Dengan senyum iba yang ia cipta di wajah sendiri, Salma mulai menarikan scalpel tajam sekali pakainya, bermula dari prominentia laryngea menuju pubis sang pasien dengan deviasi mengitari umbilikus membentuk insisi yang lurus.

Sebelum memulai ekstraksi organ, Salma meyakinkan diri kembali.

"Saya akan bantu kamu, kamu juga harus bantu saya. Ayo, kita 'kerja sama'."

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sore hari.

Mobil dengan logo maskapai tempat Rony bekerja baru saja memasuki gerbang komplek perumahan dan pada kursi penumpang tengah laki-laki itu duduk mengedar pandangan. Jika ia singgung tentang fisik yang terforsir rasanya tak lagi adil, sebab itu sudah jadi resiko pekerjaan. Maka, menikmati jalan yang telah Tuhan sediakan adalah jadi pilihan satu-satunya.

ENAMOURED (UNDER CONSTRUCTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang