Sepulang dari rumah Rony, Salma bergegas menuju kamar tidur guna menyiapkan satu setel pakaian berikut jilbab yang senada warnanya. Tak lupa memilih tas dan alas kaki yang akan ia kenakan.
Dan dengan bersenandung merdu, gadis itu lantas memasuki kamar mandi untuk menyegarkan diri.
Jika ini boleh disebut sebagai kencan pertama? Maka, Salma tetap akan jadi perempuan pada umumnya, yang antusias lagi berbunga-bunga. Dirangkum oleh senyum manis di wajahnya yang enggan mereda sejak tadi.
Ah, sejak kemarin lusa lebih tepatnya.
[Flashback on]
📍 Departemen Forensik dan Medikolegal
"Sal, istirahat sana, gue lihat-lihat lo masih betah disitu aja dari pagi, udah mau jam 3 nih," saran Randika Oktovian, rekannya, residen tahun kedua di jurusan yang sama. Yang meski belum lama kenal, namun sudah berlaku layaknya kakak sendiri.
Salma yang menyadari itu pun segera melepas kacamata dan meletakkan laporan kasus yang sedang ia tangani di atas meja.
"Loh Bang, kok udah jam 3 aja yak, cepat banget perasaan jam sekarang," ucap Salma kemudian, terlihat meliukkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri guna melemaskan sendi dan punggungnya yang kebas kaku. Just info, lelaki berdarah Medan ini tak terlalu suka jika disapa dengan embel-embel 'dokter'.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENAMOURED (UNDER CONSTRUCTION)
Fanfiction👩🏻⚕️👨🏻✈️ Doctor Pilot Romance! -• tentang cinta yang dipaksa mengangkasa, atau justru telah berdenyut lama, namun enggan dirasa (?) ✈️ "Setiap aku lepas landas, maka kulupakan sejenak tentangmu dan dunia. Meski begitu, senyumanmu tetap terukir...