Keluarga (Yn) terkejut ketika dokter mengatakan 'Anak bapak dan ibu kemungkinan mengalami amnesia atau lupa ingatan. Hal ini bisa saja terjadi akibat pasien jatuh dari ketinggian dan kepalanya membentur derasnya air sungai saat kecelakaan'
(Yn) hanya bisa diam terduduk di atas brankar kamarnya.
Na Ra mendekati anaknya dan mengusap kepalanya dengan hangat. (Yn) menatap Na Ra dengan tatapan sendu.
"Gapapa sayang. Ingatan kamu pasti kembali sedikit demi sedikit. Jangan takut, ada mama, papa, sama mas Eunseok disini"
"Maafin aku ma"
"Heii,, kamu ngga salah sayang. Udah jangan nangis"
Na Ra memeluk anaknya dan mengusap lembut punggungnya. Jae Hyuk hanya bisa menunduk melihat itu, sama halnya dengan Eunseok.
Keesokan harinya, Eunseok dan Jae Hyuk harus kembali ke kantor karna ada rapat penting. Tinggallah Na Ra dan (Yn) disini.
"Sayang, mau makan buah apa?"
"Aku mau apel aja ma"
"Mama kupasin dulu"
Na Ra dengan telaten mengupas buah itu untuk anaknya.
"Ma"
"Ya?"
"Kenapa aku bisa kecelakaan?"
Na Ra berhenti memotong apel dan menatap anaknya.
"Kamu berniat nolongin pelajar SMA yang mau bunuh diri. Tapi ngga sengaja kamu juga ikut jatuh ke sungai"
"Terus, pelajar itu dimana sekarang?"
"Pelajar itu meninggal"
(Yn) terdiam mendengar itu.
"Gapapa sayang, kamu udah mencoba yang terbaik. Tapi takdirnya memang berhenti sampai disitu"
(Yn) perlahan menganggukkan kepala.
"Ada yang mau kamu tanyain lagi?"
"Apa aku punya pacar?"
Na Ra terdiam bingung harus menjawab apa.
"Ngga"
Tokk
Tokk
Tokk
Pintu ruang rawat terbuka dan memperlihatkan Sungchan yang datang membawa beberapa bingkisan.
"Siang tante"
Na Ra tersenyum tipis membalasnya.
"Hai (Yn)"
(Yn) hanya diam tak membalas. Sungchan sudah tau kondisi (Yn) yang tak mengingat apapun karna Eunseok menceritakan semuanya.
"Sungchan, tante mau bicara sama kamu"