1.

6.7K 586 8
                                    

•~•

Di suatu malam yang sunyi dan terlihat tenang seorang remaja bersurai merah dan sedikit campuran warna putih berlari kencang mencoba keluar dari hutan lebat yg penuh dengan hewan-hewan buas.

Tubuhnya terlihat sudah sangat lelah akibat tidak henti-henti nya berlari sejak tadi tapi dengan sisa tenaganya dia tetap berlari menghindari sesuatu yg ada di belakangnya.

Berlari dan terus berlari hingga netra cantik miliknya membola sempurna saat menyadari bahwa diri nya sudah berada di ujung hutan lebat ini yg berarti jika ia berlari lebih kencang lagi dia akan segera keluar dari hutan mengerikan ini.

WOFF! WOFF! AUUUUU

AUUUUUUU

Hewan buas yg di yakini adalah serigala mengejarnya sedari tadi dan mengaung seperti memanggil teman-temannya membuat dirinya makin mempercepat langkah nya dan waspada di waktu bersamaan, jaga-jaga jika tiba-tiba ada serigala yg menyerang.

Walaupun waspada netra nya masih menatap ke arah depan dengan perasaan senang bercampur lega karena akhirnya dia bisa keluar dari hutan lebat mengerikan ini setelah terjebak sangat lama di dalam sana.

Langkah nya yg awalnya terlihat lemah kini seakan mendapatkan kekuatan kaki nya dengan cepat berlari keluar dari hutan dan menjauhi hutan itu sejauh mungkin, tanpa melihat kebelakang dia terus berlari hingga tanpa sadar diri nya sudah memasuki area yg ramai dengan rumah-rumah penduduk.

Setelah di rasa aman dia berhenti berlari dan mengatur nafasnya yg tersengal-sengal dan sesekali melirik ke belakang mengamati apakah serigala-serigala itu mengikutinya, sepertinya tidak.

"Akhirnya.. aku bisa keluar dari sana.." Gumamnya lirih.

Menghela nafasnya lega dan ingin melanjutkan jalan nya remaja tersebut merasakan pusing sejadi-jadinya dan kaki nya yg bergetar hebat dan tak lama ia jatuh terlungkup tak sadarkan diri.

"Aduh cok lo ngapain sih ngajak gue keluar malam-malam gini, gue lagi asik sleepcall sama gebetan gue malah lo ganggu" Seorang pemuda menatap pemuda lainnya dengan kesal.

Pemuda lainnya nampak acuh dan tak peduli, dia tetap berjalan santai

"Ck! Ga usah bacot besok gua traktir lo di sekolah" Ucap nya malas.

"Nah gitu dong, gua boleh ya pesan apa aja besok" Tanya nya riang yg hanya di balas dengan deheman malas dari pemuda di sampingnya.

"Asal jangan kebanyakan dan bikin uang gua hab- Eh goblok!? Shhs... Aduh lutut gua~... Apaan sih ini ngehalangin jalan aja!" Pemuda yg sedang asik berbicara itu tanpa sengaja menabrak sesuatu yg besar hingga membuat ia tersandung dan terjatuh membuat lutut dan telapak tangannya sedikit lecet.

Dengan perlahan dia berdiri dan menatap sahabatnya dengan wajah kesal, bagaimana tidak kesal temannya itu hanya diam tanpa membantu dirinya yg terjatuh.

"Ck! Monyet sialan bukannya bantuin gua lo malah diam doang, ngeliatin apaan sih lo" Walaupun kesal dia tetap mencoba menyadarkan temannya yg terdiam membatu.

Melihat temannya yg tidak bergerak sedikitpun dia mencoba abai dan memfokuskan penglihatan nya guna melihat sesuatu apa yg tadi membuatnya tersandung lalu jatuh.

Karena suasana yang gelap dan pencahayaan yg minim dia mengambil ponsel di saku nya dan menekan tombol flash dan ketika lampu ponsel nya menyoroti sesuatu itu tubuh nya membeku dengan keringat dingin yg mulai membasahi tubuhnya.

"J-jaki itu bukan mayat kan?" Tanya nya sedikit ragu pada temannya yg tadinya hanya menatap kaku 'mayat' itu sekarang sudah berjongkok dan memeriksa 'mayat' tersebut.

WOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang