14.

4.3K 546 11
                                    

•~•

"Soal Caine"

"Apa?" Tatapan Rion menjadi serius dan tajam menatap Funin.

"Oh? Lo udah tau nama dia ya?" Funin agak heran kenapa Rion tidak bertanya soal siapa orang yang ia sebutkan.

Rion hanya mengangguk menjawab pertanyaan Funin,
"Katakan apa yang mau kalian bicarakan" Ucap nya.

"Oke, Gua udah cari tau soal Caine dan gua nemuin nama Caine ngga ada di daftar warga kota, dan bahkan nama nya juga ngga ada di daftar para pendatang asing dari luar kota, nama yang mirip sama dia aja ngga ada." Jelas Funin.

Kening Rion berkerut heran,
"Kenapa bisa ngga ada? Dia orang luar kota mana?" Tanya Rion bingung.

"Bukan, dia bukan orang luar juga bukan seorang penyusup musuh yang lo curigain, dia cuma seorang warga biasa" Jelas Funin pada Rion.

Mendengar ucapan Funin, Rion semakin bingung.

"Kalau bener dia cuma warga biasa kenapa nama dia ngga ada di daftar warga kota? Jelasin dengan detail, ucapan lo terlalu membingungkan" Rion mulai kesal melihat Funin yang seperti memutar balik kan kata.

"Gua yang bakal jelasin soal Caine, karena gua Makoto sama Garin yang bawa Caine ke rumah ini" Jaki yang sedari tadi hanya diam di samping Funin bersuara membuat tatapan tajam Rion beralih menatapnya.

"Oh jadi lo yang bawa dia ke sini? Selama masa pengurungan kalian gua emang ngga ada interogasi kalian karena gua sibuk, dari awal kalian ngaku kenal sama Caine gua udah curiga kalau kalian yang bawa dia kesini dan ternyata bener." Rion menatap Jaki dengan tatapan dingin nya, Jaki yang di tatap meneguk ludahnya kasar.

"Sial Rion kalau marah serem cok" Batin nya.

"Lo tau apa yang lo lakuin Jaki? Lo bawa orang asing ke rumah tanpa sepengetahuan gua dan bahkan lo ngga tau identitas asli dari si Caine ini, lo mikir ngga? Hal yang kek gini bisa bahaya buat keluarga! Lo mikir ngga ha?!" Nada Rion meninggi, Makoto, Riji, Krow dan Gin yang duduk sambil bercanda di sofa seketika diam, sedangkan Funin menunduk.

Jaki balik menatap Rion walaupun dirinya juga takut melihat Rion yang marah.

"Gua emang salah dan gua minta maaf karena ngga kasi tau ke lo dulu sebelum bawa Caine ke rumah, tapi posisi gua saat itu terdesak dan gua ngga sempat buat ngehubungin lo dulu, pas itu juga ngga ada warga buat di minta tolong s-soalnya itu udah jam 2 malam..." Suara nya mengecil di akhir.

Rion memijit ujung pangkal hidung nya pusing, kepala nya mendadak sakit.

"T-tapi gua tau soal Caine dan siapa Caine itu, papi ngga perlu khawatir karena Caine bukan orang jahat, dia baik pi" Lanjut Jaki.

Tatapan mata dingin Rion layangkan,
"Jelasin. Siapa Caine sebenarnya."

"Caine bukan musuh kita, d-dia.." Jaki yang tampak ragu-ragu.

"Jelasin Jaki." Rion kesal karena Jaki yang tak juga menjelaskan.

"Hah... oke gua tau lo ngga akan langsung percaya, jadi jangan potong dulu saat gua lagi ngejelasin" Jaki.

"Hm jelasin cepat." Rion.

"Oke, Caine... Bukan manusia ah! Bukan, dia manusia tapi bukan manusia biasa seperti kita, Caine itu.. Serigala, dia setengah serigala." Jelas Jaki.

Rion yang mendengar penjelasan Jaki menatap Jaki bingung, kening nya berkerut matanya yang tajam menatap lekat Jaki.

"Apa-apaan itu? Bisa lo lebih serius Jaki? Gua ngga mau dengar omong kosong lo itu. Yang gua mau dengar. Soal siapa Caine ini, lo nyoba buat nipu gua? Dengan bilang kalau Caine itu seorang serigala? Heh benar-benar bodoh, ngga masuk akal" Tatapan Rion semakin mendingin.

Jaki yang lagi-lagi di katakan seperti itu menghela nafasnya lelah.

"Gua ngga bohong pi, lo bisa tanya sama mereka yang ada di sini sekarang, mereka semua saksi yang melihat langsung tentang apa yang gua bilang" Jaki menunjuk pada Funin, lalu Makoto, Garin, Krow, Gin dan Riji yang duduk di sofa.

Gin tiba-tiba berdiri dan menghampiri Funin dan Jaki lalu berdiri di sebelah Jaki, tatapan nya menatap Rion serius.

"Rion gua tau lo pasti ngga percaya tapi gua, Krow, Riji dan Funin ngeliat langsung, yang di bilang sama Jaki itu bener dia ngga bohong" Ucap Gin yang di angguki oleh Riji, Krow, Funin, Makoto, Garin dan juga Jaki.

Rion menghela nafasnya kasar,
"Oke gua bisa percaya kalau Caine bukan orang yang jahat seperti yang kalian bilang, tapi kalau soal yang satunya, gua tetap ngga percaya." Setelah nya Rion berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangan dan masuk ke kamarnya.

Jaki menatap rumit kepergian Rion dari ruangan, tubuhnya tersentak kaget kala merasakan seseorang menepuk bahunya, saat menoleh ternyata Garin lah pelakunya.

"Udah biarin aja si papi, mending kita ke bawah aja nonton TV" Ajak Garin yang langsung menarik tangan Jaki untuk ikut bersama nya menyusul Funin, Krow, Makoto, Gin, dan Riji yang sudah pergi lebih dulu.

Jaki hanya mengangguk dan menyamai langkah Garin yang ada di depannya, pegangan tangan mereka masih menyatu, bahkan sekarang Garin dan Jaki malah mengayun-ayunkan tangan mereka berdua dan sesekali tertawa dengan tingkah mereka sendiri.


•~•


Karena banyak dari kalian yang pada minta aku lanjutin cerita nya jadi aku lanjut

Emang cerita aku ngga ada sangkut pautnya dengan rp anak-anak TNF di GTA tapi inspirasi cerita aku itu dari mereka, tapi gapapa aku bakal tetap lanjutin cerita nya sampai end

Makasih buat kalian yang dari awal udah mendukung aku buat tetap semangat ngelanjutin cerita, kita juga harus berterima kasih sama orang yang udah bantu aku koreksi cerita ini jika ada salah kata atau kalimat yang salah dan ngga aku sadari, makasih buat kamu ci 😌

Maaf jika di part ini terlalu sedikit ya, ide aku lagi ngga muncul di sini apalagi pikiran lagi galau-galau nya 😔

Oke segitu aja, sorry for typo and jangan lupa vote dan komen semuaa

See you next part~

WOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang