12.

4.9K 577 23
                                    

•~•

Funin menatap mereka semua curiga, dia sadar bahwa itu hanyalah alasan mereka saja, pasti mereka ingin mendengar pembicaraan nya dengan Jaki Makoto dan Garin.

"Kal-

Ceklek

"Funin-eh?"

Semua orang yang berada di situ terdiam, menatap kaget pada Caine yang juga ikut diam membeku menatap banyaknya orang yang sedang menatapnya.

"CAINE!!"

Caine yang berdiri tegak seketika oleng dan jatuh terduduk kala Jaki yang tiba-tiba berlari dan memeluknya.

"J-jaki?? Jaki ini kamu Jaki?! Jaki kamu kemana aja! aku merindukan kalian!" Caine yang sadar bahwa orang yang memeluknya adalah Jaki balik memeluk Jaki erat.

Makoto dan Garin dengan cepat juga berlari menghampiri keduanya dan ikut bergabung dalam pelukan hangat itu.

Pemandangan lucu itu tak lepas dari tatapan semua orang yang ada di sana, mereka tersenyum haru melihat pemandangan hangat di depan mereka.

"Sst Caine jangan nangis, kami juga rindu kamu" Ucap Makoto dengan tangan nya yang mengelus lembut kepala Caine.

"Hiks Caine maaf.. harusnya aku bawa kamu pergi dari dulu.. bukannya malah biarin kamu di sini.. maaf.." Jaki semakin mempererat pelukannya pada Caine, tangisnya pecah kala mengingat kejadian seminggu yang lalu.

"Aku juga rindu kamu Caine.. aku kangen mainin telinga bulu kamu huee" Mendengar tangisan Caine dan Jaki, Garin juga jadi ikutan nangis kejer, Makoto yang liat ketiganya nangis cuma bisa nahan ketawa.

Karena terlalu asik berpelukan melepas rindu mereka tidak sadar dengan kata-kata yang di ucapkan oleh Garin yang seharusnya tidak dia katakan di depan semua orang.

Mereka yang melihat juga tidak sadar dengan kata-kata aneh yang di ucapkan oleh Garin kecuali satu orang.

"Telinga bulu...? Maksudnya apa?"

Makoto melepas pelukan mereka terlebih dahulu membiarkan Garin dan Jaki tetap memeluk Caine, dia beralih menatap Funin dengan tatapan meminta penjelasan.

Seakan paham Funin mengangguk,
"Ikut gua"

Baru beberapa langkah berjalan, mereka baru menyadari sesuatu.

"Kalian mau tetap di sini?" Tanya Funin pada Key, Elya, Krow, Gin, Mia, Echi, Aenon, Riji dan Selia yang masih diam di tempat.

"Kita juga mau tau soal dia" Ucapan Echi di angguki oleh yang lain.

"Iya, kak Funin harus jelasin ke kita juga" Mia ikut menimpali.

Funin menghela nafasnya pasrah,
"Yaudah ikut gua, kita ngobrol nya di ruang tamu aja" Mendengar itu semua nya bersorak dalam hati, mereka kemudian pergi mengikuti Funin dan Makoto yang sudah lebih dulu menuruni tangga.

Jaki, Garin dan Caine melepas pelukan mereka dan segera ikut berkumpul dengan yang lainnya, kedatangan ketiganya lagi-lagi membuat atensi semua orang terarah pada mereka.

Ketiganya kemudian duduk di samping Makoto dengan Garin yang di sebelah kiri Makoto di ikuti dengan Caine di samping Garin lalu di samping Caine ada Jaki, baru saja mereka duduk Jaki kembali memeluk Caine dari samping, Caine dengan senang hati juga mengelus lembut rambut Jaki.

Adegan manis itu tak lepas dari pandangan Krow, ada rasa panas dan kesal yang Krow rasakan saat melihat adegan manis itu.

"Ck!" Krow berdecak pelan tapi masih bisa di dengar oleh Key yg duduk di sampingnya, Key seketika tertawa kecil melihat wajah kesal Krow yang sangat jelas bahwa dia sedang cemburu.

WOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang