3.

5.6K 650 12
                                    

•~•

Suasana pagi di dalam rumah saat ini terlihat ramai karena mereka yang sedang sarapan bersama dengan di temani oleh suara ribut dari Riji dan Gin yang berdebat.

"Gin! Itu kan punya gua lo ambil yang lain aja napa sih!" Kesal Riji.

"Rumput tetangga lebih enak," Ucap Gin dengan santai nya.

Riji yang kesal memukul kepala Gin sedikit keras hingga membuat Gin yang tadinya asik memakan ayam goreng milik Riji langsung menoleh ke arahnya.

"Lo berani mukul gua? Wah ngajak betumbuk nih bocah." Ucap Gin dengan ancang-ancang ingin berkelahi.

"Apa?! Mau berantem? Ayo, siapa takut?!" Riji yang juga sudah mengambil ancang-ancang.

Brak!

Gebrakan dari meja membuat suasana hening tak bersuara, mereka semua terdiam melihat Rion yang memukul meja dengan tak santainya tapi aneh wajah nya terlihat santai.

"Gin, Riji. Habisin makanan kalian baru setelah itu kalian bebas mau berantem di mana." Ucap nya yang menatap Gin dan Riji yang duduk di samping kirinya.

Gin dan Riji cuman cengar-cengir dan kembali duduk tenang dan menyelesaikan sarapan mereka, anak-anak lain geleng-geleng kepala doang lihat nya.

Selesai nya sarapan pagi mereka membubarkan diri dan melakukan kegiatan mereka masing-masing, sedangkan Jaki dan Makoto menyiapkan makanan dan minuman di nampan dan membawa nya ke gudang.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap mereka curiga dan diam-diam mengikuti dari belakang.

Ceklek

"Hai Caine, kami kembali!" Sapa Makoto sesaat mereka masuk ke dalam gudang, dapat mereka lihat Caine yang saat ini sedang berjongkok memainkan beberapa ban mobil bekas yang memang ada di dalam gudang.

Caine yang merasa terpanggil menoleh ke sumber suara, melihat kedatangan Jaki dan Makoto dirinya tersenyum.

"Ya, selamat datang kembali." Sapa nya balik, nada suaranya lembut.

"Ayo duduk dulu, kami bawa makanan." Ajak Jaki.

Caine mengangguk lalu beranjak dari posisinya dan berjalan menghampiri Jaki juga Makoto yang sudah duduk di salah satu sofa, dia lalu duduk di samping Jaki.

"Ini, makan aja kamu pasti lapar kan?" Ucap Jaki sambil menggeser piring yang berisi makanan ke depan Caine, Makoto hanya memperhatikan.

"Terimakasih banyak Jaki Makoto, em.. apa aku boleh memakan ini?" Manik mata Caine berbinar menatap makanan yang terlihat lezat dan belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Boleh dong, makanan nya emang buat kamu kok!" Jaki tersenyum senang melihat wajah bahagia dari Caine, sedangkan Makoto terkekeh saat melihat mata Caine berbinar menatap makanan yang mereka bawa.

Tanpa banyak tanya lagi Caine langsung menyantap makanan itu dengan khidmat dan perasaan bahagia, sejenak dia melupakan kegelisahannya. Caine yang sedang asyik-asyiknya nya makan baru teringat sesuatu dengan segera menelan makanan yang berada di mulut nya.

"Apa kalian tidak makan juga? Tidak enak rasanya jika hanya aku yg makan." Ucap nya.

Jaki dan Makoto menggeleng kompak.
"Kita udah makan, gapapa kamu aja yang makan." Jawab Makoto di sertaj dengan senyuman di bibirnya.

Caine mengangguk mengerti dan melanjutkan memakan makanan lezatnya.

Sedangkan seseorang yang mengikuti Jaki dan Makoto diam-diam tadi adalah Garin, Sekarang ia berada di balik pintu gudang yang tertutup, ada rasa ragu bercampur penasaran di hati nya.

WOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang