21.

5K 557 194
                                    

•~•

"A-apa yang-"

"Gin! apa yang lo lakuin bangsat?!"

"Keluar."

"Gin lepasin Riji"

"Keluar!"

"Gin tenang.. kita-

"GUA BILANG KELUAR!!"

"......"

"Gin-"

Ucapan Jaki langsung terhenti saat Sui menepuk bahunya.

"Udah, kita keluar dulu" Ucapan Sui langsung mendapat tatapan tak setuju dari yang lain.

"Dengarkan apa kata saya, kita keluar dulu" Ucap Sui lagi, suaranya menjadi tegas dan tatapannya lurus menatap Riji yang terduduk di lantai.

Mendengar ucapan tegas Sui mau tak mau mereka semua berbalik dan keluar dari kamar Gin dengan perasaan gelisah.

Setelah semuanya keluar, Sui langsung menutup kembali pintu kamar Gin dan membawa mereka semua kembali ke ruang tengah.

Funin, Krow, Mako, Garin dan Jaki hanya diam mengikuti langkah Sui yg di depan, mereka ingin bertanya pada Sui tapi entah kenapa mereka ragu.

Tak tahan dengan perasaan gelisah nya, Krow akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"Pak Sui kenapa nyuruh kita keluar? gimana sama Riji yang di dalam pak?" Tanya Krow, nada nya terdengar kesal.

Sui menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Krow dan yang lainnya.

"Sebenarnya saya juga ngga mau ninggalin Riji dan Gin berdua, tapi ini keinginan Riji sendiri"

Semuanya mengerutkan kening mereka tak paham.

"Maksudnya?" Tanya Garin tak paham.

"Kalian terlalu fokus pada Gin hingga tidak menyadari kalau Riji memberikan kita kode"

Sui kemudian kembali berbalik dan melanjutkan langkahnya menuruni tangga, meninggalkan kelima orang yang terdiam.

Tapi kemudian mereka mengikuti langkah Sui menuruni tangga, tidak ada yang bertanya lagi kali ini, mereka hanya diam dan tak berbicara sama sekali.

Saat di ruang tengah pun, mereka langsung duduk dengan wajah yang terlihat gelisah.

Caine dan anak-anak yg lain pastinya bingung kenapa mereka seperti itu, kekhawatiran di diri mereka semakin kuat.

"Mako? Ada apa? Apa yang terjadi?" Tanya Caine pada Mako yang bersandar di sofa sambil memejamkan matanya.

Makoto mengangkat kepalanya menghadap Caine,
"Suara pecahan kaca tadi asalnya dari kamar Gin mi, Gin dan Riji berantem.." Jawab Makoto lirih.

Key, Elya, Echi, Aenon, Selia, Mia dan Caine seketika bertambah khawatir, apalagi melihat wajah gelisah dari Makoto dan yang lainnya.

"Terus kok kalian malah pergi? Ngga bantu misahin gitu?" Tanya Echi.

Mako diam tak menjawab ucapan Echi, begitupun dengan yang lain, mereka hanya diam termenung seolah tak khawatir sama sekali, padahal aslinya mereka sangat gelisah.

Beralih ke posisi Riji dan Gin, apa yang membuat mereka semua kaget tadi ya?

Hal yang membuat Krow dan yang lainnya kaget adalah karena, posisi Gin yang memegang pecahan kaca di tangan nya yang sudah berlumuran darah sambil menatap Riji dengan tajam.

Sedangkan Riji dengan posisi terduduk di lantai, dan leher yang tergores dengan banyak darah yang keluar.

"G-gin.. please d-dengerin aku.." Lirih Riji, lehernya terasa sangat sakit hingga berbicara saja rasanya sangat sulit.

WOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang