18.

6.1K 666 88
                                    

18. WOLF

•~•

Pagi hari yang cerah dengan matahari yang sudah mulai menampakkan dirinya, sinar terang nya menembus kaca jendela kamar seorang pria berambut merah yang masih tertidur nyenyak dengan tubuh yang terbungkus selimut.

Tapi karena cahaya matahari yang semakin menyengat, dengan perlahan ia bangun dari tidur nya, mengedip-ngedip kan mata untuk menetralkan pandangan.

"Hmm jam berapa ini?" Setelah sepenuhnya sadar, dia bangkit dan duduk di kasur, matanya beralih menatap jam kodok yang ada di meja samping brankar.

"Eh?! Ya tuhan!" Caine, pemuda cantik berambut merah ini seketika panik dan kaget saat melihat jam berapa sekarang, dengan langkah tergesa-gesa ia masuk ke kamar mandi hanya untuk sekedar membasuh wajahnya.

Setelah selesai Caine dengan cepat keluar dari kamar dan turun ke bawah, saat ingin menuruni tangga dapat Caine dengar suara tawa beberapa orang di bawah sana, yang sudah pasti itu anak-anak TNF yang sedang berada di ruang tengah.

Di pertengahan tangga Caine menoleh ke ruang tengah, ya anak-anak ada di sana semua termasuk Rion.

"Rion?? Apa dia tidak bekerja hari ini?" Gumam Caine saat melihat Rion yang juga ada di sana sedang duduk bercanda gurau dengan anak-anak yang lain.

Caine mempercepat langkah nya menuruni tangga, pandangan nya tak lepas dari Rion dan anak-anak, dia ingin segera menghampiri mereka.

Si bontot Mia yang sedang asik tertawa tak sengaja menoleh ke arah tangga,
"loh? MAMI! HATI-HATI NANTI JA-"

Dugh!

"Akh!"

"MAMI!
"CAINE!"
"ASTAGA MAMI!"

Ucapan Mia terpotong karena Caine yang sudah lebih dulu terjatuh, karena terlalu terpaku pada orang-orang di ruang tengah, kaki Caine terpeleset dan alhasil ia jatuh.

Anak-anak dan juga Rion tentu saja kaget, Rion tanpa babibu langsung berlari mendekati Caine, begitu juga dengan anak-anak yang lain.

Dan sekarang Caine di kerumuni oleh mereka semua, Rion orang pertama yang menghampiri, membantu Caine untuk duduk.

"Caine are you okey?" Tanya Rion.

"Mami ada yang luka ga??" Selia.

"Parah ngga??" Echi.

"Astaga kok bisa jatoh??" Riji.

Beribu pertanyaan seketika di lontarkan kepada Caine, Caine yang merasa pusing hanya diam dan memegang kepalanya, suara-suara anak-anak dan juga Rion terdengar berdengung di telinga nya.

"Mi??" Mia.

"Mami? Bisa dengan suara aku??" Echi.

Rion yang menyadari itu langsung memberi kode kepada anak-anak nya untuk diam dan jangan bertanya, mereka yang mengerti kode dari Rion langsung diam.

"Caine hey..?" Rion bertanya dengan lembut, tangan nya memegang tangan Caine yang berada di kepala. Caine yang semula menunduk dengan pelan menatap wajah Rion.

"Ssh sakit..." Ringisan keluar dari bibir Caine saat Rion tanpa sengaja menekan area kepalanya yg sakit.

"Eh maaf maaf" Ucap Rion yang langsung menarik tangan nya.

Caine hanya diam menatap Rion, matanya berkaca-kaca dan terlihat tidak nyaman, tatapannya seolah memberi tahu Rion bahwa ia sedang malu dan tidak ingin anak-anak melihat ia menangis.

Rion yang paham langsung memeluk Caine, menenggelamkan wajah Caine di dada tobrut nya (anjay), Caine juga tak menolak, ia malah memeluk Rion balik.

Anak-anak yang melihat itu tentu saja kaget, mereka tidak menyangka Caine yang awalnya sosok yang tak di sukai oleh Rion bahkan mungkin Rion juga membenci Caine malah menjadi seperti ini, terlihat sangat romantis.

WOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang