BAB 33 (B)

178K 12.2K 721
                                    

.: Cahaya Baru :.

"Mama, Clara mohon." Clara bersimpuh di depan Lita, meminta agar mamanya tidak memasukkannya ke tempat rehabilitasi. Lita sendiri memilih pura-pura tuli, meneguhkan hatinya bahwa semua ini untuk kebaikan anaknya.

Dia sendiri sebenarnya tidak tega. Tapi mau bagaimana lagi? Ini semua demi kebaikan Clara sendiri.

"Ma, aku sehat! Mama harus percaya!" teriak Clara lagi saat Lita hendak meninggalkannya. Air mata Lita sendiri sudah berurai, dengan mantap, ia tak menoleh ke belakang. Melanjutkan jalannya untuk meninggalkan Clara yang berteriak memanggil namanya.

Sesampainya di dalam mobil, Lita merasa hancur. Pikirannya kalut dan semuanya mengakibatkan sakit kepala. Rasa sakit kepala serta air mata menjadi satu membuatnya merasa benar-benar tidak berdaya.

Beri aku kekuatan-Mu.

Hanya itu yang bisa Lita gumamkan di dalam hati. Berdoa kemudian berserah diri kepada-Nya. Mempercayakan apa yang menjadi keresahannya kepada Sang Pencipta. Mencoba berdamai pada semesta dengan mendekatkan diri pada penciptanya.

*

Mahesa mengamati lawan bicaranya sembari menggelengkan kepala, tak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh orang di hadapannya karena sebuah rasa bernama sakit hati dan juga dendam.

"Sam, tahu apa yang sudah kamu lakukan?" tanya Mahesa dengan tangan yang memegang sebuah rokok. Pemuda itu menghisapnya perlahan lalu mengembuskannya. Menciptakan kebulan asap yang mampu membuat orang terbatuk.

Samuel menganggukkan kepalanya. "Aku merasa puas. Biarkan saja gadis itu hancur!" desisnya dengan segala kepuasan yang dia rasakan.

Mahesa tidak habis pikir bahwa ada manusia yang dibutakan oleh cinta. Dan manusia itu temannya sendiri. Sosok yang pernah patah hati lalu menyimpan dendam yang berdampak dahsyat pada orang-orang yang kini dia ketahui.

"Sam, kamu masih belum puas? Karena ulahmu, orang lain hampir saja mati. Masa depannya hancur. Dia sudah memiliki anak dan kamu tahu? Dia nampak rapuh," kata Mahesa mengigat bagaimana dia pertama kali bertemu Clarissa.

Tentu saja pertemuan itu bukan karena takdir atau tidak sengaja. Mahesa suah mengetahui segalanya. Dia sengaja membuat pertemuan itu. Membuat dirinya bertemu dengan Clarissa sembari bersikap seolah-olah dia hanyalah orang asing yang kenyataannya dia tahu segalanya.

Bahkan, saat Jati dan Clarissa bertemu di taman, Mahesa tahu. Dia ingat bagaimana dengan segala kekuatannya, Clarissa memberitahu Jati. Membuatnya ikut terkejut walau dia sudah dapat menduga ketika tanpa dosa Samuel menceritakan semuanya.

Dia masih ingat, beberapa hari setelah pesta yang diadakan Clara, Samuel bercerita tanpa dosa karena semua dendamnya. Samuel tahu segalanya karena Clara adalah mantan kekasihnya sejak bangku SMP yang akhirnya dicampakkan karena seorang Argajati.

Bahkan, Samuel tahu bagaimana bencinya seorang Clara pada Clarissa. Samuel hanya bisa mendukung gadis itu agar tetap bersamanya. Tapi nahas, semuanya kandas saat mereka kembali satu sekolah di bangku SMA. Clara jatuh cinta kepada Argajati. Kakak kelas yang pernah menolongnya saat dia terjatuh dari tangga sekolah.

Cinta pada padangan pertama mungkin meragukan. Tapi Clara mengalaminya. Dia yang sudah jenuh dengan Samuel ditambah tidak berani menyudahi segalanya  bertindak berani dengan terang-terangan mencoba mendekati Jati di depan matanya. Berselingkuh dengan banyak laki-laki untuk mendapatkan kata putus setelah semua kehancuran yang mereka lalui bersama.

Hypocrites LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang