I HOPE YOU ENJOY TO MY NOVELS-------------------------------------------------------------
Sejak kejadian kemarin, Sheila terus menerus tak mau menatap wajah Keann hingga laki laki itu geram dengan Sheila yang selalu memalingkan wajahnya ketika dia melihat keadaan Sheila.
Dan kini kesabaran Keann sudah habis, ia sudah geram dengan suasana yang seperti ini. Ia sangat tak suka, sangat sangat tak suka.
"Look at me!" Kata Keann dengan geram.
Tapi, tetap saja Sheila teguh untuk tidak menatap wajah Keann.
Amarah Keann meningkat. Ia pun mengambil pisau buah yang berada di nakas sebelah tempat tidur Sheila.
"Apa aku harus ngerusak wajahku biar kamu bisa lihat aku?! Kalo dengan itu bisa membuat kamu lihat aku lagi, aku lakuin!" Kata Kean dengan pisau yang ia goreskan ke wajahnya.
Sheila mematung, ia pun membalikkan badannya dan alangkah terkejutnya ketika ia sudah melihat kedua pipi tirus Keann terdapat sayatan yang cukup lebar dengan darah yang terus keluar.
Dengan panik Sheila mencoba duduk di tempat tidur lalu ia pun menarik tangan Keann yang tidak memegang pisau. Ia pun berteriak untuk memanggil pelayan yang beberapa hari ini di tugaskan untuk menyiapkan makanan karena kondisi Sheila yang tidak memungkinkan.
"Kakak ini bodoh banget astaga! Otak kakak itu dimana sih?! Apa emang kakak gak punya otak?! Kalo emang punya otak itu di buat mikir jangan gini dong!" Omel Sheila.
Sedangkan Keann ia tersenyum mendengar omelan Sheila yang di tujukan untuk dirinya.
Tak lama kemudian seorang maid datang dengan kotak obat di tangannya.
"Makasih ya, Bi. Bibi bisa balik lagi kok. Biar Sheila yang ngurus kak Keann" Kata Sheila dengan lembut.
Maid itu menganggukkan kepalanya dan meninggalkan kamar nona muda nya.
Sheila pun mengobati luka sayatan itu dengan serius tanpa menyadari jika Keann menatap lekat ke arahnya.
Keann terpana melihat kecantikan dan keseriusan Sheila ketika mengobatinya. Jika, dengan cara melukai wajah bisa membuat Sheila terus memperhatikannya seperti ini, ia rela terus menerus melukai tubuhnya demi sebuah perhatian yang Sheila berikan.
Crazy? Yes, is that she. Ia tak peduli tentang tubuhnya, ia hanya ingin perhatian Sheila. Kekasih yang selalu ingin ia lihat, dan kekasih yang selalu ingin ia dekap dalam pelukan badan besarnya.
Tak lama kemudian Sheila selesai mengobati Keann dan ia pun membersihkan peralatan yang baru saja ia pakai.
"Udah sana balik ke kamar, kak" Usir Sheila kepada Keann yang sedari tadi memandang nya dengan lekat membuat degupan di jantungnya semakin menggila dan membrutal.
Keann tek bergeming dari tempatnya. Ia terus memandangi Sheila.
"Kak" Panggil Sheila.
"Yes, Honey" Jawab Keann dengan senyuman lebar hingga matanya menyipit.
"Get out to my bedroom" Kata Sheila dengan nada tegas.
Kean menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak mau keluar dari kamar gadisnya.
Kean pun berdiri dari duduknya dan ia pun berjalan dan merebahkan tubuhnya di ranjang sebelah Sheila yang kosong.
Ia pun memeluk pinggang Sheila dari samping dan menenggelamkan kepalanya di pinggang rampung Sheila.
Sheila terkejut dengan apa yang Keann lakukan. Tapi, badannya tak menolak skinship yang dilakukan Kean.
"Honey, aku gak mau kamu ngehindar lagi" Kata Keann dengan lirih.
Sheila menghela nafas dan tidak berniat mengiyakan perkataan Keann yang tertuju kepadanya.
"Honey, I want your attention" Kata Keann.
Sheila tetap diam. Namun, otaknya berisi berbagai perimbangan untuknya dan Keann.
"Honey, kalo aku dapat perhatian kamu dengan cara seperti tadi, aku mau. Asal aku selalu mendapatkan perhatian itu. Aku gak masalah melukai wajahku atau bagian tubuhku yang membuatmu tidak nyaman. Aku rela melakukan semuanya hanya untukmu meski aku harus memotong bagian tubuhku sendiri, nantinya" Kata Keann dengan suara yang terendam di pinggang Sheila. Namun, meskipun begitu, Sheila masih mendengar apa yang Keann katakan. Dan dari nada Keann, ia tahu jika laki laki itu tidak bercanda.
"Bodoh banget kalo kakak ngelakuin itu" Kata Sheila yang sekian lama tak menjawab perkataan Keann.
Keann mendongakkan wajahnya hanya untuk melihat wajah Sheila yang saat ini menjadi candunya.
"Don't worry, aku rela menjadi bodoh hanya untukmu, Honey." Katanya dengan senyuman lebar yang menghiasi wajahnya.
Sheila hanya menghela nafas. Sepertinya, ia akan sangat kesusahan menghadapi Keann dengan segala kegilaannya.
»»——⍟——««
Sidoarjo, 29 Maret 2024TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual Boyfriend [End]
Teen FictionHVTL ( Hubungan Virtual Terhalang Layar). pacaran secara Virtual? bukannya itu hubungan yang cuma modal kuota sama kamera bagus ya? dan lagi cuma berupa ketikan aja udah bisa bikin salting berguling guling. tapi, banyak anak gen z yang masih betah s...