I HOPE YOU ENJOY TO MY NOVELS-------------------------------------------------------------
Setelah beberapa minggu, Aryo pulang dari Amerika dengan keadaan yang bisa dikatakan buruk.
Bagaimana tidak di bilang buruk? Karena Aryo pulang ke rumah dengan badan yang semakin kurus, wajah pucat, serta penampilan yang membuat Aryo terlihat seperti gembel daripada terlihat seperti pengusaha sukses.
"Yah, makan dulu" Kata Sheila sembari membawa nampan yang berisi bubur yang ia buat untuk Aryo serta air putih.
"Nanti" Kata Aryo sembari mengubah posisi tidurnya dengan membelakangi Sheila.
Sheila mendengus lalu menarik selimut yang Aryo gunakan.
"Ayo, Yah. Makan" Lama lama kesabaran Sheila terkikis menghadapi sifat rewel Aryo.
Ia baru tau jika Aryo ketika sakit akan rewel. Rewelnya melebihi dirinya ketika sakit.
"Nanti aja" Kata Aryo mengambil kembali selimut yang sempat di singkirkan oleh Sheila.
Sheila menghela nafas, ia sudah tak tahan lagi menghadapi kerewelan Aryo.
"kakak! Kesini cepet! Ke kamar Ayah!" Teriak Sheila dengan suara keras membuat Keann yang sedang rebahan terpaksa bangun karena mendengar jika dirinya di panggil oleh sang pemilik hbq
Keann pun bergegas menuju kamar Aryo.Sesampainya di sana, Keann melihat Sheila yang sedang beracak pinggang. Keann bisa menebak apa yang Sheila alami.
"Ayah, makan" Kata Keann dengan datar.
"Malas" Kata Aryo dengan posisi yang membelakangi Keann dan Sheila.
Keann menghela nafas. Ia sudah menduga kata kata itu akan keluar dari mulut Aryo.
Karena kekesalan Sheila sudah berada di ubun ubun, Sheila pun menghela nafas lalu Marik selimut yang Aryo kenakan.
"Ayh! Makan dulu! Udah dari kemarin Ayah belum makan nasi. Nyemil nyemil terus dari kemarin. Ayah mau sakitnya tambah parah?! Mau masuk rumah sakit?! Gak papa biar Sheila telfon ambulans sekarang! biar langsung di infus, terus di suntik pake jarum yang gede biar tau rasa!
Suruh makan kok susah udah kayak di suruh nikah lagi! Padahal tinggal makan juga! Pahit? Gak papa juga kalo pait! Harus di paksa biar sehat lagi!
Heran aku sam Ayah! Semua orang mau nya sehat! Ayah malah mau sakit! Disuruh makan gak mau! Minum obat gak mau! Apa Ayah mau Sheila beliin kamu item itu?! " Omel Sheila dengan satu tarikan nafas.
Aryo dengan susah payah menelan ludah. Oke, ia cukup takut dengan kata terakhir yang di keluarkan Sheila.
Akhirnya, Aryo pun memilih memakan bubur buatan Sheila daripada ia harus meminum kamu yang sangat pahit, menurutnya.
Keann membantu Aryo untuk duduk dengan bersandar pada Headboard.
Aryo pun memakan bubur itu hingga tak tersisa dan setelah bubur itu habis, ia pun meminum obat yang memang disediakan di rumahnya ketika ia sakit
Seperti ini."Serang istirahat" Kata Sheila lalu membantu Aryo untuk berbaring di ranjang lalu Sheila pun menaikkan selimutnya. Dan setelah itu barulah Sheila mengajak Keann untuk keluar dari kamar Aryo.
• • • •
Keesokan harinya, Aryo bangun dengan badan yang sudah segar. Dan Aryo cukup berterimakasih kepada kedua anaknya yang dengan senang hati merawatnya yang sedang sakit.
"Mau kemana?" Sinis Sheila ketika melihat Ayahnya rapi dengan setelan ke kantornya.
"Kerja" Kata Aryo dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya.
Sheila membelakkan matanya. "Gak usah! Istirahat dulu!" Kata Sheila dengan tegas.
"Tapi–" Belum selesai Aryo membantah Sheila, perkataannya di potong terlebih dahulu oleh Sheila.
"Gak ada tapi tapian, Ayah! Ayah sekarang istirahat sampe sehat baru kerja! Sekali sekali hiking buat nenangin pikiran!" Setelah mengatakan itu Sheila pergi karena ia harus sekolah.
Sedangkan Aryo, laki laki tua itu menghela nafas. Mau bagaimana pun, Aryo adalah laki laki yang tak bisa membantah perempuan yang sangat penting di hidupnya.
»»——⍟——««
Sidoarjo, 2 April 2024
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual Boyfriend [End]
Ficção AdolescenteHVTL ( Hubungan Virtual Terhalang Layar). pacaran secara Virtual? bukannya itu hubungan yang cuma modal kuota sama kamera bagus ya? dan lagi cuma berupa ketikan aja udah bisa bikin salting berguling guling. tapi, banyak anak gen z yang masih betah s...