I HOPE YOU ENJOY TO MY NOVELS
-------------------------------------------------------------
Keesokan paginya, Sheila bangun pagi untu memasak sarapan karena hari ini adalah jadwalnya memasak untuk sarapan.
Saat sedang serius memasukkan bahan ke dalam bumbu ia terkejut dengan kehadiran Keann dengan senyuman lebar. Tapi, ia acuhkan itu dan terus memasak sambil bersenandung.
"Good morning kids" Sapa Aryo ketika memasuki dapur dan hendak membuat susu coklat.
"Morning too, Yah"
"Morning too, Dad"
Balas keduanya dengan bersamaan.
Kemudian mata Aryo tak sengaja menangkap raut wajah putranya yang sedikit lebih cerah.
"Son, why you face look like happy?" Tanya Aryo dengan heran.
"Because I'm happy" Jawabnya singkat.
Aryo mendengus mendengar jawaban anak pungutnya itu.
Sedangkan Sheila tak memperdulikan kedua orang yang sedang ribut.
Tak lama kemudian masakan Sheila pun jadi. Dan ia pun memindahkan masakannya ke dalam wadah dan ia pun membawa masakan itu ke atas meja ruang makan.
Mereka pun memulai sarapan dengan Sheila dan Aryo yang saling berbicara. Sedangkan, Keann. Ia tetap diam dengan wajah yang tetap datar namun ekspresi nya sedikit cerah. Ingat, hanya sedikit.
• • • •
Sepulang dari sekolahnya, Sheila langsung pergi menuju kamar untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.
Setelah selesai mandi, ia pun memainkan ponselnya dengan merebahkan tubuhnya. Ia merasa sedikit lelah. Ia pun berselancar di dunia maya hingga tak lama kemudian pintu kamarnya ada yang mengetuk.
"Masuk!" Kata Sheila.
Orang yang mengetuk pintu kamar Sheila pun masuk setelah diberi ijin oleh sang pemilik kamar. Dan ternyata, yang mengetuk pintu kamar Sheila adalah Keann.
"What?" Tanya Sheila sembari menatap Keann yang sedang berdiri dengan wajah datar.
"Keluar" Kata Keann membuat Sheila kebingungan setengah mati.
"Kakak ngusir aku atau gimana sih?" Tanya Sheila dengan sedikit kesal.
Keann menghela nafas. "Keluar bareng gue" Katanya.
"Bilang dong!" Sewot Sheila.
Keann mendengus. Padahal ia sudah bilang tadi. Tapi, kenapa dirinya dianggap mengusir gadis itu.
"Udah sana keluar dulu! Aku mau ganti!" Kata Sheila dengan nada mengusir.
Keann pun keluar dari kamar Sheila dan memilih menunggu adik nya bersiap siap.
Tak lama kemudian Sheila selesai bersiap. Ia memakai dress simple berwarna pastel yang cocok dengan kulit Seputih susu.
Kean oun berdiri dari duduknya lalu ia pergi terlebih dahulu dan Sheila pun mengikutinya.
Keann pun mengeluarkan mobil nya dari dalam garasi.
Sebenarnya, Keann malas harus mengeluarkan benda besar ini. Tapi, ia tak mau paha mulus adiknya terekspos jika menggunakan motor hitam kesayangan nya.
Sheila pun membuka pintu samping Keann dan ia pun duduk di sebelah Keann yang berprofesi sebagai supir.
Keann pun melakukan mobilnya dan mulai meninggalkan pekarangan rumah.
Keadaan di dalam mobil hening membuat Sheila tek betah. Tapi, ia tak berani untuk sekedar membuka mulut walaupun hanya sekedar mengajukan pertanyaan akan kemana mereka ini pergi.
Tak lama kemudian, mereka berdua telah sampai di mall yang besar dan Sheila tau itu adalah mall terbesar yang terletak di kotanya.
Mereka berdua pun memasuki mall dan mulai berkeliling di dalam nya.
"Kak, Gramed nya di mana?" Tanya Sheila.
Kean pun mengedarkan pandangan nya untuk mencari apa yang Sheila inginkan. Dan, gotcha! Ketemu!. Gramed ada di lantai tiga.
Mereka pun pergi ke Gramedia dengan menggunakan lift.
Sheila yang pertama kali menaiki lift merasakan pusing di kepalanya. Dengan refleks ia memegang ujung kaus Keann yang berdiri di sampingnya.
Kean yang tau jika Sheila merasakan pusing, ia pun merangkul bahu gadis itu dan tak lama kemudian mereka telah sampai di lantai tiga.
Keann pun bergegas membawa Sheila keluar dan menyeret gadis itu muji Gramedia.
Sesampainya di Gramedia, mata bulat Sheila berbinar.
Sheila suka novel, dan Sheila suka bau buku.
Sheila pun mengelilingi isi Gramedia dengan sangat bahagia. Sedangkan Keann, ia berinisiatif untuk mengambil keranjang, takut takut jika nanti Sheila akan membeli banyak buku.
"Yah kok mahal" Kata Sheila dengan lesu ketika melihat buku novel incarannya yang harganya mahal.
"Ambil" Kata Keann.
Ia tak tega melihat wajah gadis itu.
"Mahal, kak" Kata Sheila.
Tanpa kata kata Keann pun mengambil novel yang ada di tangan Sheila lalu memasukkannya ke keranjang.
"Kakak ya yang bayarin! Nanti kalo aku udah punya uang, aku ganti uangnya" Kata Sheila dengan antusias.
Keann hanya mengiyakan saja.
Mereka berdua pun berkeliling di Gramedia dengan Keann yang membawa keranjang setiap mengikuti langkah kaki kecil gadis itu.
»»——⍟——««
Sidoarjo, 28 Maret 2024
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual Boyfriend [End]
Novela JuvenilHVTL ( Hubungan Virtual Terhalang Layar). pacaran secara Virtual? bukannya itu hubungan yang cuma modal kuota sama kamera bagus ya? dan lagi cuma berupa ketikan aja udah bisa bikin salting berguling guling. tapi, banyak anak gen z yang masih betah s...