20. [VB] || " Kekhawatiran Aryo "

150 7 0
                                    


I HOPE YOU ENJOY TO MY NOVELS

-------------------------------------------------------------

Setelah kejadian dimana Aryo mengetahui hubungan Keann dan Sheila, ia tak berani perjalanan bisnis terlalu jauh. Karena ia harus mengawasi Keann. Ia takut anak itu akan macam macam terhadap Sheila meskipun anak itu sudah bilang kepadanya bahwa ia tidak akan melukai Sheila. Tapi, tetap saja Aryo takut.

Sheila menghela nafas karena ia sedikit risih jika di tatap langsung oleh Ayahnya, Aryo.

"Ayah. Why?" Tanya Sheila dengan lesu.

"Nothing" Jawaban dari Aryo membuat Sheila terbengong.

"Ayah sehat?" Tanya Sheila dengan sedikit kesal.

"Tentu! Memangnya selama ini ayah gila heh?!" Kata Aryo tak Terima dengan pertanyaan anak perempuan kesayangan nya.

"Kan, Sheila cuma nanya, Ayah" Kata Sheila tak kalah kesal.

Sedangkan Keann, ia hanya mendengarkan Aryo dan Sheila yang berdebat.

"Udah sana! Pergi sekolah!" Usir Aryo.

"Ayah usir Sheila?!" Kesal Sheila.

"Iya!" Balas Aryo dengan sewot.

Sheila mendengus lalu meninggalkan ruang makan dengan kaki yang di hentakkan ke lantai dengan keras.

"Hei! Roboh rumah Ayah kalo kamu kayak gitu!" Kata Aryo.

"Bodo amat! Sheila gak peduli!" Jawab Sheila dengan teriakan.

Aryo geleng geleng kepala mendengar jawaban Sheila. Lalu, mata Aryo oun beralih kepada Keann yang hendak menyusul Sheila.

"Jaga Sheila dan jangan macam macam" Peringat Aryo.

"Hm"

Dan setelah itu Keann pergi tanpa pamit.

"Anak siapa sih itu? Bisa bisanya aku punya anak tiri modelannya anak tiri yang jahat dengan bapak tiri yang baik" Monolog Aryo.

• •  • •

Sesampainya di sekolah, Sheila langsung pergi menuju kelasnya. Dan sesampainya di kelas ia sudah melihat ada Bianca dan Rion yang duduk di tempatnya masing masing.

"Halo ges" Sapa Sheila dengan senyuman lebar miliknya.

"Y" Balas Bianca membuat Sheila kesal.

Sheila pun yang kesal memukul baju Bianca dengan keras.

"Cok! Loro anj!" Umpat Bianca. [Cok! Sakit anj! ]

Sheila memutar bola matanya malas. "Lebay" Ejek Sheila.

"Matamu lebay!" umpat Bianca kepada Sheila.

Sheila hanya mendengus kasar mendengar umpatan Bianca.

• •  • •

Sepulang sekolah, Keann menjemput Sheila tanpa terlambat karena ketika Sheila keluar dari gerbang sekolah, ia sudah melihat mobil Keann yang terparkir di depan.

Sheila pun menaiki mobil Keann dan Keann pun mulai menjalankan mobilnya.

Keann menyetir dengan tangan yang selalu mengusap punggung tangan Sheila dengan lembut.

Mengelus punggung tangan Sheila ketika mengantar gadis itu berangkat atau pulang sekolah, kini menjadi suatu kebiasaan yang tak boleh terlewatkan bahkan sedikitpun.

"Honey, mau mampir?" Tanya Keann karena sebentar lagi mereka akan melewati mall.

"Iya" Kata Sheila dengan singkat.

Tak lama kemudian, Keann membelokkan setirnya ke parkiran Mall dan mereka berdua pun memasuki mall dengan tangan yang saling bertautan.

"Mau langsung ke foodcourt?" Tanya Keann.

Sheila menganggukkan kepalanya.

Keann pun membawa Sheila ke lantai paling atas karena di sana adalah tempat foodcourt. Ia pun membelikan Sheila ice kream dan di Terima baik oleh Sheila.

"Kak, laper" Kata Sheila dengan tatapan yang menurut Keann menggemaskan.

Keann pun menyuruh Sheila untuk duduk terlebih dahulu, sedangkan dirinya, akan memesan makanan.

Tak lama kemudian, Keann datang dengan makanan yang di letakkan di nampan.

Saat sedang menikmati makanan, HP Sheila berdering dan Sheila mengangkat panggilan vidio dari ayahnya dan ia pun menyandarkan HP nya ke minuman yang di pesankan oleh Keann.

"Why?!" Tanya Sheila dengan sedikit kesal.

"Kok belum pulang?" Tanya Aryo di sebrang sana.

"Ngepet dulu!" Balas Sheila dengan sewot.

"Oh, yang banyak ya ngambilnya. Jangan yang warna biru, merah aja yang di ambil" Kata Aryo membuat Sheila kesal setengah mati.

"Tau lah, Yah! Sheila males!" Kesal Sheila dan melanjutkan makannya dengan Aryo yang terus mengawasi dari layar di depan Sheila.

"Mana Keann?" Tanya Aryo.

Sheila pun meletakkan ponselnya di dekat Keann, sehingga membuat Aryo hanya melihat Keann saja yang sedang memandangnya datar.

"Apa kamu?!" Sewot Aryo.

Keann memutar bola matanya malas.

Sheila pun mengambil kembali ponselnya lalu hendak mematikan panggilan Aryo. Namun, urung ia lakukan karena Aryo terlebih dahulu menginterupsi nya.

"Jangan di matiin!" Kata Aryo dengan cepat.

Sheila pun menghela nafas.

Susahnya punya hubungan tapi bapak sendiri takut ya gini nih. Apalagi tipe kebapakan Aryo itu protektif terhadap anak satu satunya.

Lho Keann kok gak di anggap? Emang gak di anggap kok sama Aryo, kan anak pungut ( ͡°❥ ͡°)

»»——⍟——««

Sidoarjo, 1 April 2024

TBC.

Virtual Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang