I HOPE YOU ENJOY TO MY NOVELS-------------------------------------------------------------
Selepas mengantar Bianca pulang, ia pun juga pulang ke rumahnya. Meski rumahnya memang besar, tapi tidak memungkinkan ia merasa kesepian.
Di dunia ini, ia adalah sebatang kara karena kedua orang tuanya meninggal dunia karena kecelakaan hebat.
Saat itu kedua orang tuanya sedang pergi berlibur ke Jogja. Namun, di pertengahan jalan ada sebuah truk yang mengangkut tabung gas terguling dan menabrak mobil orang tuanya. Dan sejak itu lah ia menjadi pemegang aset seluruh orang tuanya.
Saat itu umurnya masih 7 tahun dan karena umurnya yang masih kecil akhirnya, perusahaan yang ayahnya rintis itu di pegang oleh asisten ayahnya, Yudha.
Dan ketika berumur 8 tahun ia bertemu dengan Sheila dan Bianca yang sedang bermain di taman dekat rumahnya.
Mereka berdua mengajaknya berkenalan dan dengan adanya Sheila dan Bianca, ia merasa hidup dan merasa memiliki tujuan.
Tujuannya hanya ingin melihat kedua sahabat yang sudah ia anggap adik itu bahagia tanpa perlu mengkhawatirkan apa pun.
Ia tak keberatan untuk mengurus Sheila dan Bianca. Mengantar jemput Sheila dan Bianca. Mentraktir mereka berdua makan dan membelikan kebutuhan mereka seperti camilan, alat tulis atau pun baju.
Ia sangat tidak keberatan, karena ia hanya hidup sendiri di rumah sebesar istana. Namun, dulu. Ketika Sheila dan Bianca masih SMP. Mereka berdua sering menginap dan Rion membuatkan kamar khusus untuk keduanya.
"Mama, Papa. Rion sekarang udah bisa mimpin perusahaan, Rion juga punya sahabat tapi berasa anak. Kemana mana, Rion selalu tau apa yang terjadi sama mereka. Rion selalu tau apa masalah mereka" Kata Rion yang duduk di bakon kamarnya dengan pandangan menuju dua bintang yang bersinar terang di gelapnya langit malam."Rion sayang banget sama mereka berdua, Ma, Pa. Rion rela melakukan apa pun untuk kebahagiaan mereka. Mama, Papa, bantu Rion buat awasin anak Rion itu ya, soalnya mereka sedikit nakal kalo gak Rion awasin" Katanya dengan terkekeh.
Ia jadi teringat ketika Bianca menduduki bangku kelas dua SMP, dimana saat itu Bianca sedang tidur di kelas lalu ada anak laki laki yang menggebrak meja Bianca dan karena itu Bianca terganggu sekaligus terkejut.
Bianca yang memang sedikit emosian, ia menonjol laki laki itu hingga pingsan dan Rion yang bertanggung jawab untuk membiayai pengobatan anak laki laki itu.
Dan tentang Sheila, ia pernah menyembunyikan tas anak perempuan yang suka dengannya karena Sheila tak Terima jika Rion dekat dengan anak yang Sheila tak suka.
Ketika mengingat itu, ia terkekeh kecil.
Sebenarnya banyak tingkah Sheila dan Bianca yang membuatnya harus bersabar menghadapi tingkah laku mereka. Namun, ia tetap bersyukur dengan kehadiran mereka berdua yang mewarnai hidup nya yang monoton.
Ia sangat berterimakasih juga kepada Tuhan karena memberikan dirinya rejeki yang tidak ada habisnya meskipun sudah ia buat untuk kedua anaknya. Bianca Dan Sheila.
»»——⍟——««
Sidoarjo, 30 Maret 2024TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virtual Boyfriend [End]
Ficção AdolescenteHVTL ( Hubungan Virtual Terhalang Layar). pacaran secara Virtual? bukannya itu hubungan yang cuma modal kuota sama kamera bagus ya? dan lagi cuma berupa ketikan aja udah bisa bikin salting berguling guling. tapi, banyak anak gen z yang masih betah s...