بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
"Azkia!?" panggil Nadine dengan suara sedikit mengeras.
Azkia melihat Nadine dan Aisyah sedang berjalan bersama menghampirinya.
"Kak, kenapa kakak bisa di hukum seperti ini?" tanya Aisyah.
Azkia menceritakan semuanya dan sesekali menoleh ke arah Fahry.
"Anta benar benar laki laki tidak tau diri ya!" ucap Nadine menatap tajam Fahry lalu kembali menundukkan pandangannya.
"Kenapa kalian sangat mempercayai perempuan ini?" tanya Fahry.
"Hei, Kita teman lama Azkia kita tau betul dia seperti apa, jika kamu memang mencintainya, kejarlah lewat cara halal bukan cara seperti ini" ucap Nadine.
"Tau apa kamu soal aku?" kini Fahry menatap Nadine.
"Sudah sudah, kak siapa yang menghukum kakak?."
"Gus Aidan ning."
"Ab-bang?."
"Iya abang kamu."
"Tega banget padahal kan anti ist.."
"Ist?," Nadine terkejut.
"E-engga maksud ana kan kak Azkia lagi ngga enak badan" ucap Aisyah Hampir saja ia membongkar semuanya.
"Astaghfirullah yaAllah hampir saja" batinnya.
"Kenapa langsung panik gitu ning?" tanya Azkia.
"Tidak apa kak."
"Kenapa malah berkumpul di sini?" Suara tegas dan berat kembali terdengar yang sudah sangat familiar di telinga para santri.
"Afwan gus, kami hanya ingin mengetahui penyebab Azkia di hukum" ucap Nadine.
"Gus, ringankan hukuman kak Azkia ya? dia sedang sakit" kini Aisyah mencoba membela Azkia.
Aisyah tau betul Azkia seperti apa, tidak mungkin Azkia melakukan hal seperti itu.
"Kalian pergi. Biarkan mereka menjalankan hukumannya" ucap gus Aidan sama sekali tidak menggubris Aisyah.
Sebenarnya gus Aidan tau bahwa istrinya sedang tidak baik-baik saja. Tapi di sisi lain ia juga sangat kecewa, ingin memberikan hukuman lebih ringan namun takut jika Fahry curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMANIS CINTA GUS AIDAN
RomansAidan Rizqulla Putra Hakim nama lengkapnya, di kenal dengan sebutan gus dingin karna tingkat kecuekannya yang melebihi kulkas 1000 pintu. Namun jangan di remehkan, di balik kecuekannya ia nekat mengkhitbah salah satu santriwatinya tanpa sepengetahua...