بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
"Assalamualaikum" Nadine baru saja sampai setelah melaksanakan piket di ndalem, ia membuka pintu kamar dan mendapati temannya yaitu Azkia yang sedang tidur.
"Sedang tidur ternyata, mangkannya ga ada yang jawab."
Nadine duduk di pinggiran kasur sambil menatap poster yang ia bawa dari ndalem.
Flashback on
Nadine sedang asik bersih bersih di bagian ruang tamu, tiba tiba ia mendapati poster yang berisi tulisan lomba di meja sana.
"Apa ini?" tanyanya kepada dirinya sendiri, ia mendekat lalu mengambil poster tersebut.
Nadine membaca poster itu dengan seksama "Lomba tahfidz?."
"Nadine?" panggil umma Nazwa.
Nadine menoleh "Iya umma."
"Sedang apa?" tanya umma.
"Ini umma, afwan ana tidak sengaja melihat poster ini di sini" Nadine memperlihatkan poster tersebut ke umma Nazwa .
"Oh, iya jadi nanti lepas shalat dzuhur para santri di kumpulkan di aula untuk membahas lomba ini, siapapun yang tertarik sangat di perbolehkan untuk ikut" ucap umma Nazwa.
Nadine mengangguk faham.
"Kalau mau bawa posternya, silahkan bawa saja tidak apa, lagi pula masih banyak cetakannya," ucap umma Nazwa mengulas senyum.
Flashback off
"Hmz, pengen banget ikut tapi takut."
"Eungh..." Nadine sadar bahwa temannya sudah mulai membuka matanya.
"Nadine?" panggil Azkia dengan suara serak khas bangun tidur.
"Iya."
"Aduh aku ketiduran, udah masuk waktu sholat dzuhur belum?" tanya Azkia membangunkan tubuhnya.
"Belum, masih kurang 30 menit lagi."
Azkia melihat Nadine sedang membawa sesuatu "Itu apa?."
"Ini, poster" Nadine memberikan poster tersebut ke Azkia.
Azkia mulai membacanya "Lomba tahfidz?."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMANIS CINTA GUS AIDAN
Storie d'amoreAidan Rizqulla Putra Hakim nama lengkapnya, di kenal dengan sebutan gus dingin karna tingkat kecuekannya yang melebihi kulkas 1000 pintu. Namun jangan di remehkan, di balik kecuekannya ia nekat mengkhitbah salah satu santriwatinya tanpa sepengetahua...