بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Hari ini adalah hari libur, Azkia dan gus Aidan baru saja menyelesaikan sholat tahajud
Gus Aidan melebarkan kakinya, mengisyaratkan agar Azkia duduk di sana
"Duduk di situ?" tanya Azkia kebingungan
Gus Aidan mengangguk "Iya"
Azkia merangkak pelan lalu duduk di pangkuan suaminya
Gus Aidan memeluk Azkia dari belakang. "Sayang kamu" bisik gus Aidan
Azkia menoleh
Gus Aidan menatap wajah istrinya dari samping "Sayang"
"Iya?"
"Nanti teman teman saya yang dari khairo mau main kesini" ucap gus Aidan
Azkia mengangguk "Ooh, terus?"
"Boleh ngga saya minta tolong buatin cookies?"
Azkia tersenyum "Gus tau kalau saya pintar buat cookies?"
Gus Aidan mengangguk "Iya tau, dan cookies buatan kamu tuh enak banget ngalahin rasa restaurant"
"Emang iya?"
"Iya sayang, boleh ngga?"
"Boleh lah gus, hari ini kan saya juga lagi ngga ada apa apa"
Gus Aidan tersenyum
Cup!
Kecupan mendarat di pipi kanan Azkia, entah lah istrinya gus Aidan ini selalu saja terlihat cantik sampai terkadang enggan rasanya untuk meninggalkannya
Azkia tersenyum
"Tumben engga marah?" tanya gus Aidan menatap istrinya
"Emang mau aku marah marah terus?"
"Ya engga sih" gus Aidan tertawa pelan, sedangkan Azkia? ia mati mati an melawan rasa salah tingkahnya
"Sayang"
"Apa gus?"
"Kamu engga mau panggil saya dengan sebutan lain gitu? masa iya udah jadi istri manggilnya masih gus"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMANIS CINTA GUS AIDAN
RomansaAidan Rizqulla Putra Hakim nama lengkapnya, di kenal dengan sebutan gus dingin karna tingkat kecuekannya yang melebihi kulkas 1000 pintu. Namun jangan di remehkan, di balik kecuekannya ia nekat mengkhitbah salah satu santriwatinya tanpa sepengetahua...