بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Ceklek
"Selamat sore gus Aidan" kata dokter memasuki ruangan dengan satu asistennya.
"Selamat sore dok" jawab gus Aidan.
"Permisi gus izin saya cek kondisi ning Azkia ya."
Gus Aidan berdiri berpindah tempat "Silahkan dok."
Dokter mulai memeriksa kondisi Azkia. Azkia terlihat masih tidak berdaya.
"Bagaimana kondisi istri saya dok?."
"Kondisi ning Azkia lumayan membaik, namun ia mengalami depresi ringan gus, mungkin akibat kehilangan calon anaknya. Jadi sebisa mungkin selalu buat ning Azkia tertawa ya gus agar beliau cepat lupa akan kejadian kemarin" kata dokter.
"Siap dok, terimakasih."
"Oh iya gus nanti silahkan ke ruangan laboratorium untuk mengambil hasil lab ning Azkia."
"Baik dok."
"Kalau gitu kita permisi ya."
"Iya dok, terimakasih banyak" ucap gus Aidan lalu diangguk i oleh dokter itu.
Gus Aidan mendekat ke arah ranjang, ia mengelus elus puncak kepala istrinya "Cepat pulih sayang... kalau penyakit ini bisa di gantikan, biar mas yang merasakan ini semua kamu jangan."
Azkia membuka matanya pelan "Mas anak kita..."
Gus Aidan meneteskan air matanya, istrinya yang selalu ceria tiba tiba sedih tak berdaya seperti ini.
"Anak kita sudah tenang di surganya Allah sayang" ucap gus Aidan menenangkan istrinya.
Setelah Azkia terlihat sedikit tenang, gus Aidan pun pergi meninggalkan ruangan untuk menuju ke ruangan laboratorium.
Ceklek
Setelah mendapatkan hasil Lab itu gus Aidan duduk di kursi yang berada di luar ruangan laboratorium.
Di hasil lab itu memperlihatkan janin kecil yang sepertinya saat itu sudah tidak berdaya.
"Nak... tunggu ayah dan ibu di surganya Allah ya... maaf ayah gagal menjaga kamu..." gus Aidan mengusap wajahnya.
"Assalamualaikum Aidan" seseorang datang menghampiri gus Aidan.
Gus Aidan menoleh "Waalaikumussalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMANIS CINTA GUS AIDAN
RomanceAidan Rizqulla Putra Hakim nama lengkapnya, di kenal dengan sebutan gus dingin karna tingkat kecuekannya yang melebihi kulkas 1000 pintu. Namun jangan di remehkan, di balik kecuekannya ia nekat mengkhitbah salah satu santriwatinya tanpa sepengetahua...