بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Pagi ini Azkia dan gus Aidan bersiap siap. Seperti janji gus Aidan kemarin malam bahwa hari ini mereka akan pergi dan menginap di rumah orang tua Azkia.
"Sudah siap sayang?" tanya gus Aidan.
"Sudah mas."
Gus Aidan melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.
"Aduh mas perut aku engga enak" keluh Azkia.
Gus Aidan yang panik pun menghentikan mobilnya sejenak di pinggir jalan.
"Mas mau muntah..."
"Sebentar sayang."
Gus Aidan mengambil sesuatu di belakang mobilnya dengan cepat, setelah itu ia berikan ke istrinya.
"Huek.. Huek.. Huek.."
Gus Aidan merasa sangat tidak tega dengan keadaan istrinya saat ini.
Setelah merasa sedikit membaik, gus Aidan melanjutkan perjalanannya. Ia memutuskan mengambil jalan melewati jalan tol agar cepat sampai, sepertinya istrinya ini tidak nyaman dengan angin luar.
Sesampainya di rumah Azkia...
"Assalamualaikum"
Tok tok tok
"Waalaikumussalam, sebentar" sahut seseorang dari dalam, rupanya itu Qisna bunda Azkia.
Ceklek
"MasyaAllah anakku" Qisna memeluk Azkia dengan sangat erat.
"Bunda... Azkia rindu."
"Iya sama sayang bunda juga rindu sekali sama putri bunda, yaudah ayo masuk. Nak Aidan ayo masuk sini."
"Iya bunda" gus Aidan masuk ke dalam rumah dengan 1 koper yang ia jalankan.
"Duduk sini dulu, kalian mau minum apa? bunda buatkan ya" kata Qisna.
"Tidak usah repot repot bunda" jawab gus Aidan.
"Engga engga repot sama sekali, nak kamu mau jus apel kesukaanmu?."
"Engga bunda Azkia lagi ngga pengen, bikinkan teh hangat aja ya" ucap Azkia.
Qisna mengeryitkan dahinya "Kok tumben?."
Azkia menggeleng gelengkan kepala "Ya engga lagi pengen aja bunda."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMANIS CINTA GUS AIDAN
RomanceAidan Rizqulla Putra Hakim nama lengkapnya, di kenal dengan sebutan gus dingin karna tingkat kecuekannya yang melebihi kulkas 1000 pintu. Namun jangan di remehkan, di balik kecuekannya ia nekat mengkhitbah salah satu santriwatinya tanpa sepengetahua...