بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Cuaca hari ini terasa sangat panas, maka dari itu setelah sholat dzuhur, Aisyah, Nadine dan juga Azkia bersantai di bawah pohon rindang dekat masjid di pesantren.
"Huh, di sini sedikit sejuk ya," ucap Nadine.
"Bener kak dari tadi panas banget," lanjut Aisyah.
"Oh ya, nanti sore ada kajian ya?," tanya Nadine.
Azkia dan Aisyah kembali menatap Nadine "Oh iya hampir lupa," ucap Azkia.
Nadine menggeleng gelengkan kepalanya "Iya kak bener, katanya ada gus Aidan juga."
"Gus Aidan?," tanya Azkia.
Aisyah mengangguk.
"Lah, bukannya ustadzah Niya ya?."
"Iya kak nanti memang ada ustadzah Niya, cuma gus Aidan nanti juga mau nyampai in sedikit materi" ucap Aisyah, Azkia mengangguk faham
"Emangnya ngga di kasih tau paksu? ning," sahut Nadine.
"Engga, kayaknya ngga sempet ngasih tau, aku belum ke ndalem sama sekali seharian ini," ucap Azkia.
"Yaudah sana ke ndalem dulu ning, temuin suaminya."
Azkia menggeleng "Jam segini ke ndalem kayaknya gus Aidan juga ngga ada, pasti dia lagi ada di ruangan Asatidz dan Asatidzah"
Aisyah dan Nadine mengangguk "Iya juga."
"Ai? umma ngga lagi apa apa kan," tanya Azkia
"Tadi waktu aku kesini sih umma ngga ngapa-ngapain, ngga tau kalau sekarang."
Setelah mendapat pernyataan dari sang adik ipar, Azkia memutuskan untuk pergi ke ndalem.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," Azkia mulai memasuki ndalem, benar saja pertama kali yang ia lihat adalah umma Nazwa.
Sepertinya umma Nazwa sedang membaca kitab, namun saat mengetahui kedatangan Azkia umma Nazwa meletakkan sejenak kitab yang tadinya ia baca.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh menantu umma, sini masuk sayang," Azkia menuruti perintah umma Nazwa.
"Ada apa?," tanya umma Nazwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMANIS CINTA GUS AIDAN
RomanceAidan Rizqulla Putra Hakim nama lengkapnya, di kenal dengan sebutan gus dingin karna tingkat kecuekannya yang melebihi kulkas 1000 pintu. Namun jangan di remehkan, di balik kecuekannya ia nekat mengkhitbah salah satu santriwatinya tanpa sepengetahua...