Terbongkar - 21

4.2K 216 12
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Gus Aidan dan Ilham masih terus melanjutkan pencariannya, tiba tiba saja lokasi yang di lacak oleh Ilham mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gus Aidan dan Ilham masih terus melanjutkan pencariannya, tiba tiba saja lokasi yang di lacak oleh Ilham mati.

"Yah gus lokasi nya di matiin," ucap Ilham.

Gus Aidan membelakkan matanya "Kok bisa?."

"Sepertinya dia baru sadar kalau lokasi nya bisa di lacak," jawab Ilham.

Gus Aidan mengepalkan tangannya lalu meninju pohon yang berada di sampingnya.

"Sabar dulu gus.. yang penting kan kita sudah tau pusat lokasinya dimana," Ilham mengelus elus pelam punggung gus Aidan.

"Kita mencar aja ya, kamu ke arah kanan saya ke sana," ucap gus Aidan lalu diangguk i oleh Ilham.

Kini mereka melakukan pencarian dengan arah berbeda, namun kontak handphone mereka masih tetap terhubung.

"ISTRIKU."

"ISTRIKU."

"ISTRIKU."

Teriak gus Aidan mencari keberadaan istrinya.

Sedangkan Ilham masih terus memperhatikan handphonenya, berharap kalau pelacakan lokasinya hidup kembali.

"Masih jauh ya bu?," tanya Azkia.

"Sebentar lagi kok neng."

Mendengar percakapan dua orang wanita membuat Ilham mencari keberadaan mereka berdua.

"Ah itu," ucap Ilham sesegera mungkin menghampiri sumber suara.

"Permisi," ucap Ilham.

"Kak ilham?."

"Azkia?."

"Ngapain di sini?," tanya Azkia.

"Aku lagi bantuin temenku," jawab Ilham.

"Temen?."

"Iya, gus Aidan."

"GUS AIDAN? MANA?."

"Di arah sana."

"Dia suami aku kak."

"Suami? berarti kamu istrinya gus Aidan?."

SEMANIS CINTA GUS AIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang