Aidan Rizqulla Putra Hakim
nama lengkapnya, di kenal dengan sebutan gus dingin karna tingkat kecuekannya yang melebihi kulkas 1000 pintu. Namun jangan di remehkan, di balik kecuekannya ia nekat mengkhitbah salah satu santriwatinya tanpa sepengetahua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Usai sholat isya, Aisyah, Azkia dan Nadine berjalan menuju asrama.
"Assalamualaikum" langkah mereka terhenti saat mendengar salam dari seseorang.
Mereka membalikkan badan "Waalaikumussalam."
Benar saja, yang berdiri di sana adalah gus Aidan "Gus? ngapain di sini?" tanya Azkia.
"Mau jemput kamu" ucap gus Aidan menatap Azkia.
"Jemput, emang saya mau diajak kemana gus?."
"Ke ndalem."
"Ngapain gus?."
"Azkia, sekarang kamu adalah istri saya, apakah kamu tidak mau menemani suami kamu di sana?, " ucap gus Aidan membuat Azkia menoleh menatap Aisyah dan Nadine yang mereka kini tengah senyum senyum sendiri melihat interaksi Azkia dengan gus Aidan.
"Jadi harus ke ndalem ya gus?" tanya Azkia sekali lagi dan diangguk i oleh gus Aidan.
"Saya tunggu ya, Assalamualaikum" gus Aidan pergi meninggalkan Azkia, Aisyah dan juga Nadine.
"Waalaikumussalam."
Azkia kembali menatap Aisyah dan Nadine "Udah kak, temenin aja abang."
"Terus, Nadine gimana?."
"Kak Nadine biar nanti aku temenin tidur di asrama" ucap Aisyah.
Nadine tersenyum "Udah jangan mikirin kita, fokus aja sama gus Aidan, ingat! surga kamu sekarang beralih di gus Aidan jadi harus patuh sama suami."
Azkia hanya pasrah, ia mengikuti perintah gus Aidan, adik ipar dan juga temannya.
Azkia berjalan menuju ndalem "Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam" jawab kyai Hakim dan umma Nazwa.
Azkia memasuki ndalem lalu bersaliman dengan mertuanya "Menantu umma, cantik sekali."
"Terimakasih umma."
Kyai Hakim hanya tersenyum sambil menikmati teh bikinan umma Nazwa "Suami kamu kayaknya udah nunggu di kamar, kamu kesana gih" ucap umma Nazwa dan diangguk i oleh Azkia.
