Musuh dalam selimut - 19

4.2K 207 9
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Hari semakin malam, Azkia baru sadar dari pingsannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari semakin malam, Azkia baru sadar dari pingsannya. Ia melihat sekeliling entah dimana keberadaan ia sekarang tentunya saat ini ia berada di ruangan gelap dan kotor

"UM UM UM" Azkia berusaha melepas lakban yang berada di mulutnya

Tiba tiba ada lelaki mengenakan topeng hitam datang menghampirinya "Hai"

Azkia menatap tajam mata pria itu, ia ingin mengatakan bahwa siapa lelaki itu? tetapi tidak bisa karna mulutnya benar benar terbungkam kali ini

"Sudah sadar? mau minum? makan?" tanya pria itu

Azkia menggeleng gelengkan kepalanya

"Tenang saja, kamu aman bersama saya, saya tidak akan menyakiti kamu karna saya mencintamu"

Azkia memutar bola matanya malas, ternyata ini tujuan pria tersebut menculik dirinya. Ia benar benar tidak bisa mengenal siapa pria tersebut, dari suara bicaranya seperti orang asing

Saat ini Azkia hanya bisa berdoa dan perbanyak dzikir dalam hati agar ia aman, selamat dan bisa bebas dari ruangan tidak jelas ini

Di sisi lain ...

Gus Aidan masih meneteskan air matanya, ia melajukan mobil dengan pelan. Kondisinya saat ini tak karuan, jubanya sudah kotor, wajah dan tubuhnya banyak luka

tring tring tring

Handphone gus Aidan berbunyi

Telfon Ndalem

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

"Bang, abang sama kak Azkia dimana? udah larut malem kok belum pulang"

"Maaf.."

"Kenapa bang?"

"Nanti abang ceritain kalau sudah sampai rumah"

"Yaudah, hati hati ya bang, di jaga istrinya"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Gus Aidan meletakkan handphonenya lalu menggebrak setir mobil dengan keras

SEMANIS CINTA GUS AIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang