بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Sebelum kembali ke pesantren, Azkia dan gus Aidan menyempatkan waktu untuk berlibur bersama dengan Qisna dan Faris.
Saat ini mereka sudah berada di dalam mobil.
"Sebenarnya kita mau kemana sih nak?" tanya Qisna.
"Sudah bunda diam aja nanti kalau sudah sampai tempatnya pasti senang" balas Azkia.
Setelah menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di wisata Danau keluarga.
"Bunda? gimana? suka ngga?" tanya Azkia.
"Kalo di ajak kesini mah malah keingat masa kecilmu sayang" kata Qisna tersenyum manatap mata anaknya.
"Emmm bunda..."
"Lihatlah se romantis apa istri dan ibu mertua kamu, Aidan" bisik Faris menggelangkan lengannya di pundak gus Aidan.
Aidan tersenyum bangga "Saya berjanji akan selalu berusaha membuat istri Aidan bahagia ayah."
"Ayah percaya sama kamu nak."
Mereka sudah memasuki area wisata, gus Aidan dan Azkia menikmati pemandangan dekat danau.
"Waktu kecil aku sering di ajak bunda sama ayah kesini mas, terus aku suka banget sama bakso bakar itu, pokoknya kalau kesini selalu beli itu" kata Azkia, gus Aidan mendengarkannya dengan seksama.
"Tunggu sebentar ya."
"Mas mau kemana?."
"Sebentar sayang."
"Suamimu kemana nak?" tanya Faris.
"Engga tau ayah, kayaknya beli jajanan" jawab Azkia dan Faris hanya ber oh ria.
"Assalamualaikum" gus Aidan datang dengan membawa beberapa tusuk bakso bakar.
"Waalaikumussalam, mas bawa apa aja itu?" tanya Azkia menerima pemberian suaminya.
"Masyaallah suami sayang istri beneran ini mah, bahagia selalu ya nak" kata Qisna.
Gus Aidan dan Azkia tersenyum.
"Di makan ya, bunda ayah kalau mau nih ambil aja Aidan beli banyak."
"Iya nak terimakasih ya" ucap Faris diangguk i oleh gus Aidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMANIS CINTA GUS AIDAN
RomanceAidan Rizqulla Putra Hakim nama lengkapnya, di kenal dengan sebutan gus dingin karna tingkat kecuekannya yang melebihi kulkas 1000 pintu. Namun jangan di remehkan, di balik kecuekannya ia nekat mengkhitbah salah satu santriwatinya tanpa sepengetahua...