3

3.8K 285 9
                                    

Makan malam kali ini cukup menyenangkan bagi Jennie, ia begitu senang karena bisa bertemu dengan lelaki tampan meskipun jauh lebih muda darinya, entah mengapa Lim begitu menggemaskan di mata Jennie, sedangkan Lim sendiri asik dengan makanannya tanpa mempedulikan apapun.

"Hyung aku permisi angkat telpon dulu." Lim tiba-tiba berdiri dan pamit pada Seulgi untuk mengangkat telponnya.

"Pasti kekasih kecilnya yang menelpon, apa mereka tak bosan di sekolah bersama dan di luar sekolah masih melakukan panggilan telpon?" Irene tiba-tiba menggerutu dengan mata yang terus saja memandang ke arah calon adik sepupunya itu.

Jennie yang mendengar itu langsung menatap Irene, rasanya Jennie tak suka jika calon berondongnya itu sudah memiliki kekasih.

"Dia sudah punya kekasih?" Tanya Jennie tanpa berpikir panjang.

"Belum, Irene hanya bercanda." Kini Seulgi yang menjawabnya.

Jennie sedikit merasa lega, ia hanya menganggukan kepalanya setelah itu kembali melanjutkan makan malam.

Tak lama Lim datang "Hyung dan para Noona maaf sepertinya aku harus pulang, seseorang menungguku di depan." Pamit Lim dengan sopan, ia lalu menggendong tas sekolahnya.

"Kekasih kecilmu eoh?" Ledek Joy dengan menaik turunkan kedua alisnya.

Lim hanya menggelengkan kepalanya setelah itu memberikan salam dan langsung pergi keluar restoran. Entah mengapa Jennie tak suka dengan situasi ini, ia tak suka jika apa yang sedang diincar justru cuek dan sudah memiliki kekasih di luar sana.

Mereka kembali melanjutkan makan malam dengan diselingi obrolan-obrolan kecil, namun Jennie hanya diam dan mencoba untuk menjadi pendengar saja, mood nya sudah memburuk karena Lim pergi begitu saja, padahal Jennie berniat ingin mengajak Lim pulang bersama. Rasanya jiwa muda Jennie tlah kembali, mungkin Jennie haus akan sentuhan lelaki, maklum saja Jennie memang nakal sejak kecil, jika ia tak nakal mana mungkin Ahyeon hadir di saat umurnya masih begitu muda.

"Aku lelah, aku pulang dulu ya." Pamit Jennie lalu pergi begitu saja meninggalkan teman-temannya.

Suasana hati Jennie begitu kacau, ia sebenarnya tak ingin pulang karena di rumah tak ada Ahyeon sudah pasti sepi, jadi Jennie memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya lebih cepat, Jennie ada sedikit urusan dengan kedua orang tuanya jadi ia harus pulang, padahal biasanya Jennie jarang sekali pulang.

Lim ❤️
Hey ini aku Jennie, kamu di mana?

Jennie mengirimkan sebuah pesan pada Lim sebelum ia tancap gas menyusuri jalanan kota yang masih begitu ramai.

Dalam perjalanan sesekali Jennie melirik ponselnya memastikan balasan dari Lim, namun nihil karena Lim sama sekali tak membalas pesannya.

Dret... Dret...

Ponsel Jennie bergetar dan munculan sebuah nama di layar ponsel Jennie, Jennie langsung tersenyum saat melihat siapa yang mengirimkan pesan padanya.

My ❤️
Baby aku merindukanmu, bisakah kita makan ramen di apartemenku malam ini?

Tak perlu membalas karena Jennie langsung putar balik menuju ke apartemen kekasihnya itu, lupakan urusannya dengan kedua orang tuanya dan lupakan juga kekecewaannya tentang Lim.

Lim?
Siapa dia, hanya anak kecil tak begitu penting untuk Jennie saat ini.


***

Hari ini adalah hari minggu di mana Lim dan keluarga sedang menikmati sarapan, mereka fokus pada makanan masing-masing karena tua Marco tak memperbolehkan mengobrol ketika sedang makan, obrolan akan dimulai saat semua sudsh selesai makan dan para maid sudah selesai membereskan meja makan.

"Lim, hari ini Diana akan datang dan mengajakmu jalan-jalan." Kini Mommy Lim yang bernama Jesica membuka suaranya.

Lim yang sejak tadi hanya diam langsung menatap ke arah Mommynya itu.

"Kenapa mendadak mom? Lim sudah ada janji dengan Seulgi Hyung akan pergi ke bengkel." Jawab Lim dengan sopan.

"Biar urusan mobil Daddy yang selesaikan, kamu pergi ajak Diana jalan-jalan saja, kalian sudah lama tak menghabiskan waktu bersama." Sekarang giliran Daddy Marco yang membuka suara.

Mau tak mau Lim langsung menyetujui permintaan kedua orang tuanya itu, Lim memang anak baik dan penurut jadi tak mungkin ia mengecewakan kedua orang tuanya itu.

Setelah selesai Lim kembali ke kamarnya, ia duduk di sofa dan menonton televisi, masih ada banyak waktu untuk bersantai sebelum ia pergi mengajak Diana jalan-jalan.

Lim mengambil ponselnya yang sejak semalam ia simpan, ternyata ada beberapa pesan diantaranya pesan dari Jennie yang baru saja ia buka.

Lim tak berniat membalas pesan yang Jennie kirimkan itu, Lim merasa Jennie itu aneh karena semalam sempat menggodanya, padahal Jennie adalah wanita dewasa yang Lim yakini jika Jennie berumur 35 tahun, jadi Lim merasa takut berhadapan dengan wanita dewasa seperti Jennie yang sudah seperti umur tantenya sendiri.

Karena bosan Lim akhirnya fokus bermain ponsel, ia membuka sosial media nya, ternyata di sana ada sebuah foto yang Lim arsipkan.

Karena bosan Lim akhirnya fokus bermain ponsel, ia membuka sosial media nya, ternyata di sana ada sebuah foto yang Lim arsipkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Limario dan Rose.
Itu adalah foto pertama kali mereka saling mengenal saat masuk ke sekolah, dulu mereka sangat dekat bahkan hingga saat ini, namun salah satu diantara mereka ternyata menyimpan rasa melebihi rasa sayang dari seorang teman.  Lim begitu mengagumi Rose karena kelembutannya, Rose adalah cinta pertama Lim yang ternyata tak bisa ia miliki, Lim yang tak berani mengungkapkan rasa sukanya harus mengalah karena ternyata sahabat dekatnya juga menyukai Rose.

Merelakan perasaannya pada Rose ternyata tak semudah yang Lim bayangkan, karena nyatanya hingga detik ini Lim masih begitu menyukai Rose meskipun hanya dalam diam.

Jennie Cantik...
Lim kenapa pesanku hanya dibaca?

Lim hanya menggelengkan kepalanya saat Jennie kembali mengirimkan pesan, ia merasa geli saat melihat kontak Jennie, ya itu Jennie sendiri yang menulis nomornya dengan nama Jennie cantik.

Lim...
Aku lupa.

Jennie...
Jadi kamu sedang apa?
Bagaimana jika nanti kita makan siang bersama?

Lim...
Maaf aku sudah ada janji.

Setelah membalas pesan itu Lim langsung menyimpan ponselnya dan pergi ke kamar mandi, ia akan bersiap untuk pergi menemui Diana. Bagi Lim, Jennie hanya seorang wanita dewasaa yang kesepian, mana mungkin Lim mau pergi berdua bersama wanita yang bahkan umurnya sudah 35 tahun, wah itu sudah seperti aunty Lim saja.

Sedangkan diseberang sana, Jennie mendengus kesal karena Lim mengabaikan pesannya, lelaki itu tak membalas pesannya lagi, bahkan Lim tak membaca pesan dari Jennie.

Karena kesal akhirnya Jennie menyimpan ponselnya, ia kembali memejamkan mata dan memeluk badan sexy lelaki di sampingnya itu.




Gaes karna gue baru comeback jadi jangan minta up tiap hari dan cerita yang panjang ya, masih tahap penyesuaian lagi otaknya. 😂

BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang