44

1.6K 183 21
                                    

Menunggu adalah sesuatu yang sangat membosankan, namun tidak dengan saat ini, saat ini semua keluarga Jennie dan Lim sedang menunggu harap-harap cemas karena Jennie sedang dalam tindakan di ruang persalinan sana, Lim sendiri menemani Jennie di dalam karena Jennie tak mau ditinggal sendiri.

"Tenang Nyonya, tarik nafasssss...... Lalu buang.... Huuuuhhfff..." Ucap dokter kandungan bernama Park Hye Min.

Jennie langsung mengikuti intruksi dokter, ia berusaha tenang meski ingin sekali menjerit karena sakit.

"Hmmmmm..... Huuuuufffftt...." Jennie menarik nafas dan mengeluarkannya.

"Semangat Sayang, kamu pasti bisa." Ucap Lim yang dengan setia menemani Jennie.

Mendengar suara Lim entah mengapa Jennie menjadi kesal, ia teringat lagi jika Lim akan mencari gadis-gadis cantik saat kuliah nanti.

"Aawwwsss.... Sakiitthh.... Huhh.... Huh..." Teriak Jennie namun kali ini ia menarik rambut Lim, Lim hanya meringis sakit dan ia harus tetap menahan demi anaknya yang akan segera lahir.

"Tenang nyonya, sekali lagi ya anda tarik nafas lalu buang." Sekali lagi dokter meminta Jennie untuk tarik nafas.

"Nah sebentar lagi, ayo kepala bayi sudah keluar nyonya." dokter memberikan semangat karena bayi Jennie sudah menyembul sedikit.

Jennie kembali menarik nafasnya, ia menarik kerah baju Lim dan dengan suka rela Lim mendapatkan tarikan, cakaran dan jambakan.
Hingga akhirnya bayi itu terlahir dengan sempurna.

Oaaa....owwaaaa....

Bayi Jennie dan Lim menangis dan bayi itu berjenis kelamin laki-laki, bayi kecil itu langsung dibersihkan oleh para perawat dan setelah itu dibawa ke ruang bayi.

"Tuan silahkan mengikuti dokter anak untuk melihat bayi anda." Ucap salah satu perawat.

Lim menganggukan kepalanya setelah itu menghampiri Jennie dan mengecup kening Jennie dengan sayang.

"Terimakasih sayang sudah berjuang, aku menemani anak kita dulu ya. Aku mencintaimu." Lim pamit pada Jennie.

"Aku juga mencintaimu." Jawab Jennie dengan mata berkaca-kaca.

Akhirnya Jennie menyelesaikan sesi setelah melahirkan dan Lim pergi mengikuti bayinya, sedangkan semua keluarga berucap syukur atas kelahiran anak Lim dan Jennie, terutama rasa syukur karena anak tersebut lahir dengan lancar dan sempurna dalam fisiknya.

"Mom kita sudah menjadi kakek dan nenek." Bisik Marco pada Jesica, mereka berdua lalu berpelukan karena bahagia.

Meski sempat banyak drama namun akhirnya rumah tangga Lim dan Jennie berjalan dengan kebahagiaan yang memenuhi.

Satu jam berlalu dan kini Jennie sudah berada di ruang rawat, semua keluarga sudah berkumpul dengan pancaran aura kebahagiaan.

"Lim di mana bayi kita?" Tanya Jennie karena bayinya belum juga datang.

"Masih di ruang bayi, sabar sayang." Jawab Lim dengan mengelus sayang kepala Jennie.

Jennie seketika memicingkan matanya, ia melihat ada beberapa rambut rontok di baju suaminya, bahkan ada luka di wajah suaminya.

"Baby kenapa wajahmu?" Tanya Jennie dengan mengelus wajah tampan suaminya.

"Tidak apa-apa sayang, jangan khawatir." Jawab Lim dengan tersenyum, padahal dalam hati Lim ingin sekali memaki istrinya.

Mendengar dua insan yang sedang berbicara itu, Jisoo mendekat, ia tak suka Lim dijambak dan dicakar oleh Jennie lalu Jennie tak menyadarinya.

"Noona itu habis melahirkan atau habis amnesia sih? Itu semua karena ulahmu yang menjambak dan mencakar Lim!" Ucap Jisoo dengan kesal, tak terima sahabat tercintanya babak belur.

BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang