24

2.1K 254 42
                                    

Ko sepi banget part 23 nya?
Itu Lim kecelakaan lho, Karina meninggal juga, apa kalian ga mau berempati sama mereka?
Kalian tega ih.
Lim marah nih





Hari menyakitkan kini telah berlalu, operasi yang dijalani Lim sudah terlewati dengan beberapa drama yang terjadi, Lim sempat terhenti jantungnya membuat tim dokter panik namun Tuhan masih berbaik hati mengizinkan Lim hidup lebih lama lagi.

Sedangkan pemakaman Karina sendiri akan dilakukan siang ini, Lim masih belum sadarkan diri ia belum tahu jika dihari pertunangannya justru Karina harus pergi meninggalkannya untuk selamanya, entah bagaimana perasaan Lim nanti ketika sadar jika mengetahui Karina meninggal dunia.

Kedua orang tua Lim pergi menghadiri pemakaman Karina sebagai tanda penghormatan untuk calon menantunya itu, sedangkan Lim masih di ruang ICU dan dijaga oleh Seulgi beserta beberapa bodyguard, kenapa harus ada bodyguard? Sengaja agar Jennie tak datang dan mengganggunya.

Hidup Lim kini berbeda, lelaki tampan ini akan menjadi lelaki yang cacat saat ia bangun nanti, setengah dari kaki kirinya sudah tak ada dan membuat dirinya harus berteman dengan kursi roda.

"Tuan tolong kali ini saja, izinkan saya bertemu dengan Lim. Seulgi tolong aku." Pinta seseorang dengan terus memohon, siapa lagi jika bukan Jennie.

Sejak tadi Jennie memohon agar diperbolehkan masuk dan menjenguk Lim namun para bodyguard ini tak mengizinkan Jennie masuk meski hanya satu menit, Seulgi sendiri prihatin melihat Jennie namun ia tak bisa melakukan apapun.

"Nona manis silahkan pergi dari pada saya menyeret anda nanti!" Bentak salah satu bodyguard.

Jennie menggelengkan kepalanya, ia kembali memohon, entah ini yang keberapa kali Jennie memohon dan ia tak peduli asalkan bisa melihat keadaan Lim.

"Jen sudah ya, lebih baik kamu pulang saja. Aku akan memberikan kabar setiap hari padamu." Seulgi membangunkan Jennie yang sedang bersimpuh di hadapan para bodyguard itu.

"Tapi Seul aku khawatir. Tolong percaya padaku, aku benar-benar tulus cinta sama Lim." Jennie kini menarik-narik tangan Seulgi.

Seulgi bingung harus bagaimana lagi, pada akhirnya Seulgi tak tega dengan kondisi Jennie terutama ia sedang hamil muda.

"Tolong izinkan Jennie masuk, biar saya yang bertanggung jawab." Pinta Seulgi.

"Tidak bisa tuan, nanti bos Marco akan marah besar." Tolak Bodyguar itu.

"Tenang saja, kalian aman jika menurut padaku. Jadi silahkan minggir biarkan Jennie masuk." Seulgi langsung mempersilahkan Jennie masuk.

Jennie langsung bergegas masuk karena tak mau membuang waktu, ia takut jika nanti kedua orang tua Lim kembali itu akan membuatnya lebih susah bertemu dengan Lim.

Setelah berganti baju Jennie langsung masuk, air matanya langsung turun tak terbendung melihat keadaan Lim yang seperti ini, kekasih tampannya, kekasih hebatnya kini berbaring lemah di ranjang penuh kesakitan, Jennie begitu hancur melihat keadaan lelaki yang baru ia sadari sudah mencuri hatinya itu.

"Baby ini aku Jennie, aku datang jenguk kamu. Aku harap kamu segera sadar dan kita bertemu ya, ada yang ingin aku bicarakan denganmu baby, ini soal hubungan kita." Jennie terus berbicara meskipun tak ada jawaban sama sekali, yang terdengar hanyalah suara dari monitor jantung.

BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang