34

1.8K 192 39
                                    

Gaes terimakasih untuk doa nya ya, doa baik juga untuk kalian semua dari aku ya. ❤️





Jennie masih terdiam dengan mata yang terus memandang suaminya, suami tercintanya masih betah memejamkan mata sudah dua jam berlalu membuat Jennie semakin dibuat khawatir, tadi Jennie sudah menghubungi dokter dan katanya Lim baik-baik saja hanya butuh istirahat.

"Baby bangun yu, aku kangen." Bisik Jennie dengan mengelus wajah tampan suaminya.

Tak lama pintu kamar Jennie ada yang mengetuk, Jennie lalu bangun untuk membuka pintu kamarnya, Jennie tertegun saat ternyata yang berdiri di hadapannya adalah Jay.

"Kenapa belum mengirimkan uang, apa kamu sudah tak peduli pada anakmu yang lain?" Tanya Jay dengan sorot mata yang tajam.

Mendengar pertanyaan Jay membuat Jennie panik dan langsung menarik lelaki itu ke luar, ia takut jika Lim akan mendengarnya.

"Jangan sembarangan, aku tak mau Lim mendengarnya. Aku sibuk maafkan aku, aku kirim sekarang dan tolong bawa dia berjalan-jalan, biarkan Lim aku yang menjaganya." Ucap Jennie lalu ia mengotak atik ponselnya dan mengirimkan sejumlah uang pada Jay.

"Kenapa? Apa kamu takut Lim akan jijik padamu?" Ledek Jay dengan ekspresi yang menyebalkan.

Jennie menatap tajam lelaki di hadapannya itu, rasanya ingin sekali menghajarnya namun tak mungkin Jennie lakukan untuk saat ini.

"Pergi dan ajak dia jalan-jalan, katakan padanya aku akan datang minggu depan." Setelah mengatakan itu Jennie langsung pergi meninggalkan Jay sendirian dengan senyum licik.

"Mungkin dulu kamu bisa pergi sesuka hatimu Jennie, tapi tidak untuk sekarang dan selamanya." Gumam Jay lalu pergi meninggalkan rumah mewah milik Jennie.

Jennie sendiri kembali masuk ke dalam kamarnya, ia kaget karena ternyata Lim sudah bangun dan sedang duduk bersandar, Jennie lalu sedikit melebarkan jalannya dan duduk di hadapan suaminya.

"Baby kamu baik-baik saja?" Tanya Jennie dengan mengelus wajah tampan Lim.

"Noona dari mana?" Tanya Lim dengan menggenggam tangan Jennie yang ada di pipinya, setelah itu Lim langsung mengecupi punggung tangan Jennie.

"Tadi Jay izin untuk pulang sebentar, dia bilang anaknya sedang sakit jadi harus membawa ke rumah sakit." Jawab Jennie asal, biarkan nanti Jennie membungkam mulut Jay agar beralasan sama dengannya.

"Kasian sekali Jay Hyung, istrinya pergi beberapa bulan lalu meninggalkan mereka berdua, padahal anak mereka masih sangat kecil." Ucap Lim lalu membawa Jennie ke dalam pelukannya, sedangkan Jennie berusaha mengatur detak jantungnya agar tak diketahui oleh Lim.

Suasana hati Jennie jadi memburuk saat ini, pikirannya pergi ikut bersama Jay saat ini, lelaki itu hadir kembali membuat kehidupan Jennie menjadi tak karuan, padahal Jennie sudah melupakan mereka meski terus mencoba untuk tetap baik pada seseorang yang Jay sebut anaknya itu. Jennie akui jika sesekali rasa rindu hadir untuk anak berusia 1 tahun itu, rasa sayang masih begitu besar namun Jennie tak mungkin membongkar aibnya yang sudah begitu rapih ia tutupi, apa lagi Jay bekerja dengan mertuanya saat ini, jika Jennie macam-macam bisa saja Jay dengan mudah membongkarnya.

"Kenapa diam sayang?" Tanya Lim karena Jennie sejak tadi lebih banyak diam.

"Eh ti...tidak apa-apa Baby. Aku hanya merindukanmu jadi menikmati waktu untuk memelukmu saja." Jennie sedikit terbata-bata saat menjawab pertanyaan Lim.

BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang