Lisa dan Jennie adalah pasangan yang sudah satu tahun menikah, dan memiliki anak di usia Lisa yang tergolong masih cukup muda.
Lisa masih berumur delapan belas tahun sedangkan Jennie sudah berumur dua puluh satu tahun.
Sebenarnya Lisa maupun Jennie...
"Owek.. owek.." suara tangisan bayi berusia satu Minggu itu berhasil mengusik tidur nyenyak seorang Lalisa Manoban.
Lisa mengernyit lalu menutup kepalanya dengan bantal.
"Owek!" Tangisan bayi mungil itu semakin melengking.
"Sayang baby menangis" Lisa meraba-raba sampingnya.
Kening Lisa mengernyit tidak mendapati istrinya di sampingnya.
"Owek! Owek!"
Lisa akhirnya terbangun menggaruk-garuk kepalanya.
"Aish berisik" Lisa menatap box bayinya.
"Nghh owek owek.."
Lisa mendesah panjang, mau tidak mau dia menghampiri putri kecilnya.
"Kenapa menangis?" Lisa menatap putrinya.
Bukannya diam bayi mungil itu semakin menangis sampai wajahnya memerah.
"Oh god, kepala Dadda hampir pecah setiap kali baby menangis. Di mana Mommy? Ck diam lah Dadda pusing tau" Lisa mengomel.
"Owek!"
"Aissh sayang! Kamu dimana lihat baby menangis!" Pekik Lisa frustasi meremas rambutnya.
Ceklek
"Apa kenapa ribut sekali" Jennie yang barusan keluar dari kamar mandi langsung menghampiri putrinya.
"Baby Lili, dia tidak berhenti menangis" Lisa menutup telinganya.
Jennie menghela nafas berat, dia juga pusing sebenarnya, belum terbiasa merawat bayi.
"Kenapa kamu tidak mendiamkannya?" Ucap Jennie sambil mengambil Lili dari box bayi.
"Aku tidak tau caranya" Lisa menatap Lili yang mulai berhenti menangis di gendong Jennie.
"Aku juga tidak tau tapi setidaknya aku berusaha membuatnya berhenti menangis. Ingat kita berdua orang tuannya jadi sudah seharunya kita bertanggungjawab untuk mengurus Lili. Jangan melimpahkan semuanya padaku" Jennie menyusui Lili sambil menimang-nimang tubuh mungilnya.
"Aku tau, kamu juga tau sendiri aku sedang berusaha menjadi orang tua yang baik. Ini tidak mudah bagiku sayang" lirih Lisa.
"Kamu pikir ini mudah bagiku? Tidak Lisa, kita sama saling belajar menjadi orang tua yang baik dan layak"
"Sssh don't cry baby, please.." lirih Jennie karena Lili kembali menangis.
"Owek owek owek"
Lisa mengigit bibir bawahnya, dia bingung harus bagaimana mendiamkan Lili.