Author pov."Howaam pagi dunia tipu-tipu.." Lisa terbangun lebih dulu, mengangkat tangannya keatas dan meregangkan otot-otot tubuhnya.
"Jam berapa sekarang" gumam Lisa lalu melihat jam dinding.
"Baru jam tujuh pagi tenyata, tumben aku cepat bangun" Lisa terkekeh sendiri dengan ucapannya.
Kemudian Lisa duduk sambil menyenderkan tubuhnya di headboard. Senyum Lisa merekah melihat pemandangan indah di sampingnya, Lili tertidur pulas di atas perut Jennie.
"Beautiful" Lisa tidak berhenti tersenyum memandangi kedua cintanya.
Chup
Chup
Lisa mencium kening Jennie dan Lili.
"Nggh" Lili terusik, segera terbangun dari tidurnya.
Mata bulat itu berkedip-kedip lucu menyesuaikan penglihatannya.
Lisa gemas langsung mencium pipi Lili berkali-kali.
"Kiyowoo" Lisa tersenyum.
"Aaah jangan ganggu baby" rengek Lili memukul-mukul dada Lisa.
"Gemas sayang, mwaah" Lisa mencium dalam-dalam pipi mandu Lili.
"Aaak no!" Lili memekik kesal mendorong wajah Lisa menjauh.
"Hihihi" Lisa terkikik senang menjahili Lili.
Karena kebisingan yang keduanya ciptakan Jennie akhirnya terbangun.
"Mmhh kenapa nak" suara Jennie serak.
"Dadda cium cium baby, baby ndak cuka Mommy" adu Lili manja.
"Ssh Lisa, masih pagi"
Lisa mengulum bibirnya.
"Maaf sayang" Lisa mencium pipi Jennie.
"Ndak boleh cium Mommy juga" larang Lili menghapus bekas ciuman Lisa di pipi Jennie.
"Tidak mau, Mommy saja tidak protes wleek" ledek Lisa menjulurkan lidahnya.
Chup
Chup
Chup
Lisa semakin menjadi-jadi mencium pipi Jennie.
"Aaaak jangan.. Mommy hikss baby ndak suka!"
Jennie mendesis menutup telinganya.
"Lalisa Manoban!"
Lisa langsung diam dan duduk dengan rapi.
"Ampun sayang" cicit Lisa memainkan jari-jarinya.
"Sudah jangan menangis, Mommy sudah memarahi Dadda" Jennie menghapus air mata Lili.
"Hmph Mommy milik baby" Lili memeluk posesif leher Jennie.
Jennie tersenyum membalas memeluk Lili.
"Iya milik baby"
"Milik Dadda juga"
"No!" Lili melayangkan tatapan tajamnya.
"Dadda duluan yang memiliki Mommy, kalau tidak ada Dadda mana mungkin ada baby. I'm the first one, wleek" Lisa kembali meledek dengan wajah tengilnya.
Lili melengkungkan bibirnya kebawah dan kembali menangis.
"Huwaaaa Mommy.." Lili tidak terima mengepak-ngepakkan kakinya ingin menendang Lisa.
Jennie menghela nafas cukup sabar menghadapi dua bayi nya.
Kemudian Jennie bangkit dan mencepol asal rambutnya.
"Katakan, Manoban gila" suruh Jennie.
"Hiks Manoban gila!" Pekik Lili dengan wajah memerah.
Lisa tertawa keras.
"Hahaha baby juga seorang Manoban, jadi baby juga gila hahahaha kita gila horee!" Lisa bersorak mengangkat kedua tangannya.
"Aaaaakk! Baby ndak gila baby macih walas, hikss Dadda yang gila!" Lili berdiri kemudian menendang-nendang paha Lisa.
Lisa semakin terhibur di buatnya.
"Tidak, baby gila seperti Dadda. Lili Manoban gila hahahaha!"
"Ndak mau gila! Mommy hiks Dadda natal ukhuk ukhuk" Lili sampai terbatuk.
Jennie berdecak lalu mengigit pundak Lisa.
"Aaw sakit" Lisa meringis mengusap-usap pundaknya.
"Rasakan. Sssh sayangnya Mommy, ayo tinggalkan Dadda, kita jalan-jalan pagi hemm" Jennie menggendong Lili dan membawanya keluar.
"Dadda ikut, vroom!" Lisa buru-buru berlari mengikuti Jennie dan Lili.
•••
Tbc
28/07/24
Iseng banget Lalisa Manoban gila 😭
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything✓
FanfictionLisa dan Jennie adalah pasangan yang sudah satu tahun menikah, dan memiliki anak di usia Lisa yang tergolong masih cukup muda. Lisa masih berumur delapan belas tahun sedangkan Jennie sudah berumur dua puluh satu tahun. Sebenarnya Lisa maupun Jennie...