Everything - 20

3.8K 565 15
                                    


Lisa pov.

Entah kenapa hari ini sangat melelahkan, tubuhku rasanya lemas sekali dan aku kurang bersemangat bekerja.

Tidak seperti biasanya, hari ini lebih banyak pengunjung dan rata-rata adalah wanita.

"Lisa meja dua puluh tiga" Haechan menyerahkan latte dan capuccino padaku.

Aku mengangguk segera mengantar pesanan ke meja dua tiga.

"Selamat menikmati" aku memberikan senyum tipis ku pada dua gadis yang duduk meja dua tiga.

Dua gadis itu tersenyum manis.

Saat aku hendak pergi mereka kembali memanggilkan.

"Lisa-ssi"

"Nee?"

"Bolehkah kami berfoto denganmu?" Kata gadis berambut panjang.

Sebenarnya aku ingin menolak karena kurang enak badan, namun aku merasa tidak enak.

"Boleh" aku mengangguk.

"Terimakasih Lisa" girang si gadis berambut keriting.

Aku mengangguk kemudian kami mulai berfoto sampai tiga kali.

"Sudah kan?"

"Nee terimakasih banyak Lisa" kata mereka serempak dan aku lagi-lagi mengangguk.

Setelah itu aku melangkahkan kakiku menuju meja bar.

"Lisa" seorang gadis memanggilku, apalagi ini ya Tuhan, sungguh aku pusing ingin istirahat saja rasanya.

"Nee" aku masih memberikan senyum ku.

"Tadi aku melihatmu berfoto dengan gadis meja dua puluh tiga. Sekarang bolehkah aku berfoto juga denganmu?"

"Hahaha kamu harus membayar ku nona" candaku.

"Berapapun akan aku bayar asalkan kamu mau berfoto dengan ku. Jadi berapa?"

"Aku hanya bercanda, ayo foto" aku bersiap untuk berfoto.

Gadis itu mulai menghidupkan kameranya dan mengambil gambar dua kali.

"Terimakasih Lisa" senang gadis itu.

Aku mengangguk saja.

"Lisa meja dua puluh delapan"

Aku mengambil pesanan dan mengantarkannya.

"Ini nona, selamat menikmati"

"Lisa eonnie?"

Aku mengerutkan keningku.

"Ahyeon?"

Ahyeon tersenyum.

"Kamu ternyata bekerja di sini, eonnie"

"Ya dan aku harap kamu tidak mengatakan pada siapapun. Aku harus kembali"

"Eonnie bisakah kita berfoto?"

Aku menghela nafas berat.

"Ayo lakukan dengan cepat, aku sibuk"

Ahyeon mendekat padaku, kami berfoto sebanyak lima kali.

"Gomawo eonnie" Ahyeon memegang lenganku.

Aku mengangguk dan segera pergi dari hadapan Ahyeon.

Aku terus mangantar pesanan, para gadis gadis memintaku ini dan itu sampai aku kewalahan dan akhirnya memilih izin pulang duluan dengan alasan kurang enak badan.

Untuk ahjussi baik jika tidak mungkin aku sudah di pecat.

-

Author pov.

"Sayang aku pulang" kata Lisa dengan suara seraknya.

Lisa berjalan menunduk, wajahnya pucat dan matanya terlihat sayu.

Ceklek

Lisa memasuki kamar, dia tersenyum melihat Jennie mengajak Lili berbicara di atas kasur.

"Rasa lelahku terobati melihat kedua malaikat ku" gumam Lisa dan menghampiri keduanya.

"Ukhuk ukhuk, achoo!" Lisa terbatuk-batuk dan bersin.

Lisa memundurkan langkahnya tidak jadi mendekati istri dan anaknya.

Jennie menatap Lisa dengan khawatir, meskipun masih marah Jennie tetap peduli pada istrinya.

"A-ah aku hanya batuk sayang, jangan khawatir" Lisa menunjukkan dirinya baik-baik saja di hadapan Jennie.

Lalu Lisa memilih duduk di kursi rias sambil memijit pelipisnya.

Jennie hendak mendekati Lisa namun Lisa menghentikannya.

"Jangan sayang nanti kamu tertular, baby juga" panik Lisa.

"Kamu sakit?" Tanya Jennie sambil menatap wajah Lisa.

"A-aniya, aku baik-baik saja sayang" Lisa menyengir.

"Kamu tidak bisa berbohong dariku. Bersihkan badanmu terlebih dahulu, aku akan mengobati mu" datar Jennie.

Lisa mendesah dengan langkah berat masuk kedalam kamar mandi.

"Huh Dadda sakit baby" lirih Jennie mengadu pada bayi kecil itu.

Seakan mengerti, Lili mencebikkan bibirnya bersiap untuk menangis.

"Utututu tidak baby jangan menangis sayang, sssh" Jennie segera menenangkan Lili agar tidak menangis.

•••

Tbc

24/05/24

Kelelahan nyari duwit Lisa.

Vote komen lanjut.

Everything✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang