Author pov.Dugh
Lili terjatuh saat kaki kecilnya tidak berhenti berlari mengelilingi ruangan karyawan.
"Nak kan, apa Mommy bilang" Jennie gemas karena Lili tidak mau berhenti berlari kesana-kemari, dia sampai capek sendiri mengikuti kemanapun bocah kecil itu pergi.
"Ndak catit tok mom" Lili mengerucutkan bibirnya.
Jennie berdecak sambil membersihkan kedua telapak tangan dan lutut Lili.
"Mommy tidak suka anak Mommy lecet. Jangan nakal, ayo kembali ke ruangan Dadda" ajak Jennie.
Lili menggeleng menarik tangannya dari genggaman Jennie.
"Mau dicini caja lihat onty dan uncle"
Jennie menghela nafas.
"Baby menganggu konsentrasi mereka, aunty dan uncle harus fokus bekerja nak, karena kalau tidak mereka bisa melakukan kesalahan"
"Baby ndak ganggu Mommy, baby tan cuman lihat caja"
"Mommy tidak yakin baby hanya melihat. Kita ke ruangan Dadda ya, Mommy capek" Jennie berjongkok menyeka keringat di pelipis Lili.
"Mommy caja baby nanti. Janji baby ndak atan natal" Lili menyodorkan jari kelingkingnya.
Jennie menyipitkan matanya, tidak yakin dengan ucapan Lili barusan.
"Benarkah baby tidak akan nakal?" Jennie memastikan.
"Eum" angguk Lili dengan wajah serius namun terlihat sangat lucu.
"Oke, Mommy akan meninggalkan baby disini. Janji tidak nakal ya?" Jennie menautkan jari kelingking mereka.
"Ya Mommy" Lili tersenyum mencurigakan.
Jennie mencium kening kedua pipi dan terkahir bibir Lili, setelah itu pergi menuju ruang Lisa.
"Hai onty.." Lili menyapa Irene yang tengah fokus mendata laporan keuangan.
"Hai Lili menggemaskan" Irene tersenyum mengelus rambut Lili.
Lili tersenyum sampai matanya menyipit, dia paling senang mendapatkan pujian.
"Mau duduk di pangkuan onty" Lili merentangkan tangannya.
Dengan lembut Irene mengangkat Lili duduk di pangkuannya.
"Lagi apa onty?" Lili menatap layar komputer di hadapannya.
"Mendata laporan keuangan Lili. Onty sambil bekerja ya, Lili lihat onty saja" Irene kembali menggerakkan jari-jarinya di atas keyboard.
Lili memperhatikan dengan seksama, sampai dia bosan akhirnya dengan jahil memencet tombol delete yang membuat Irene ingin menangis dan mengumpat sekaligus.
"Ya Tuhan sabar kan lah aku menghadapi bocah nakal ini, huhuu aku tidak sempat men-save nya dan aku harus mengulanginya lagi dari awal huwaaa.." dalam hati Irene merengek.
"Muta onty tenapa?" Lili bingung melihat wajah melas Irene.
"Tidak, aunty gwenchana" Irene mengusap-usap dadanya.
"Ooh otey. Mau tulun" Lili mengayunkannya kakinya.
Irene dengan senang hati menurunkan Lili dari pangkuannya.
"Sana jauh-jauh anak nakal" batin Irene mengusir Lili.
"Byee onty" Lili melambai memberikan senyum lucunya.
Irene tersenyum ikut melambaikan tangannya.
"Untungnya kamu sangat menggemaskan Lili" gumam Irene kemudian melanjutkan pekerjaannya.
"Pekaboo!" Lili mengejutkan Kyungsoo.
Kyungsoo tidak kaget namun karena ini Lili dia memilih pura-pura kaget.
"Omo kamjagiya!" Kyungsoo memegang dadanya.
"Hahahaha uncle taget ya hahaha tacian cetali hahaha" Lili tertawa terbahak-bahak memegangi perutnya.
Kyungsoo hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah jahil anak atasannya.
"Nee, jantung uncle hampir saja berhenti berdetak"
"Ndak cetalian mati uncle?" Lili memberikan wajah polos tanpa dosanya.
"Ingin ku berkata kasar" batin Kyungsoo.
"Lili menyumpahi uncle mati eoh?" Kyungsoo tertawa kecil.
"Xixixi belcanda uncle" Lili mengangkat dua jarinya.
"Dasar lucu" Kyungsoo mengacak-acak rambut Lili.
"Tentunya uncle" wajah Lili sangat menyebalkan saat mengatakannya, apa lagi satu alisnya sampai terangkat ke atas.
Kyungsoo gemas ingin melahap bocah kecil di hadapannya ini habis-habis.
"Lili pelgi ah, mau cali mangca balu" kemudian Lili berlari mencari mangsa baru.
"Doll!" Lili mendorong kursi Hyunsuk sampai badannya terhimpit di meja.
"Oh shit" Hyunsuk meringis sampai memukul-mukul meja kerjanya.
"Bwahahaha hahaha enak uncle?"
"Sakit Lili" lirih Hyunsuk.
"Itu caja catit? Lili ndak pelcaya tuh, bye" Lili langsung pergi tanpa memperdulikan Hyunsuk yang kesakitan.
"Onty tetahuan matan caat betelja, hayoo loh" Lili menggerak-gerakkan jarinya sambil menatap Sukyung.
Sukyung panik segera mengeluarkan semua cemilannya lalu memberikan pada Lili.
"Jangan adukan aunty nee" Sukyung memohon.
"Emm?" Lili tampak berpikir sambil memegang dagunya.
"Please.." Sukyung memelas.
"Otey tali ini Lili maaftan. Lili mau uyyu dulu lah, byee" Lili berlari kecil keluar dari ruangan karyawan.
Setelah Lili keluar, karyawan yang belum di hampir oleh Lili menghela nafas lega karena mereka berhasil lolos dari gangguan bocah nakal itu.
•••
Tbc
03/07/24
Lili iseng minta di karungin 🤏
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything✓
Fiksi PenggemarLisa dan Jennie adalah pasangan yang sudah satu tahun menikah, dan memiliki anak di usia Lisa yang tergolong masih cukup muda. Lisa masih berumur delapan belas tahun sedangkan Jennie sudah berumur dua puluh satu tahun. Sebenarnya Lisa maupun Jennie...