Everything - 34

2.8K 483 17
                                    


Author pov.

"Pagitu celah, matahali belcinal, tu gendong tas melahtu di pundak.." Lili bernyanyi sambil mengayun-ayunkan kaki kecilnya di depan teras rumah.

Jennie yang mendengar Lili bernyanyi tidak berhenti tersenyum, dia gemas melihat bagaimana wajah imut Lili saat bernyanyi.

"Hoi, sudah siang kok masih pagi saja?" Kata Lisa si perusak suasana.

Lili langsung melayangkan tatapan garangnya.

"Ck, jangan merusak mood anakku" Jennie melototi Lisa.

"Hehehe maaf cintaku" Lisa mengecup kilas pipi Jennie.

"Ili bilang" kata Lili.

"Huh, iri? Hahaha yang benar saja" Lisa memutar matanya.

Lili menunjukkan ekspresi tidak sukanya.

"Mom, ayo tita nyanyi" ajak Lili.

"Ayo, baby mau nyanyi lagu apa hmm?"

"Dadda ikut"

"Who ale you?" Lili mantap Lisa dari atas sampai bawah.

"Your Dadda" cengir Lisa.

Lili berdecak.

"Ndak boleh itut, baby mau cama Mommy caja. Ayo Mommy tita nyanyi lagu lockstal, lagu celingkuhan Mommy itu loh" Lili melirik Lisa dari ekor matanya.

Jennie tersenyum malu-malu sementara Lisa membulatkan matanya.

"Yaak sayang! Kamu selingkuh eoh?" Lisa memegang kedua pundak Jennie.

Lili terkikik pelan sambil menutup mulutnya.

Jennie malah tersenyum menganggukkan kepalanya.

"Ya, dengan Lisa penyanyi Rockstar itu"

Lisa mengerutkan keningnya.

"Aku Lisa, tidak ada Lisa yang lain. Jangan selingkuh Jennie" Lisa memberikan tatapan tajamnya.

Jennie tertawa lalu mencium bibir Lisa.

"Bercanda honey, aku hanya mengidolakan Lisa yang kebetulan sama dengan namamu. Jangan marah" Jennie mempoutkan bibirnya merayu Lisa.

Lisa menghela nafas.

"Tapi Mommy bilang Lica itu Dadda tedua Lili" Lili memanas-manasi.

"Aku Dadda satu-satunya Lili, tidak ada yang lain titik! Jennie" Lisa tidak terima melayangkan tatapan protesnya.

"Tidak honey, aku tidak pernah bilang Lisa yang itu Dadda kedua Lili. Lili hanya memanas-manasi mu, bukan begitu baby?" Jennie menatap Lili yang sudah terkikik senang menjahili Lisa.

"Xixixixi ya Dadda, colly" Lili mengangkat dua jarinya.

Lisa menekuk wajahnya kesal.

"Jangan marah, kamu satu-satunya cintaku dan Dadda nya Lili. I love you so much" Jennie mencium pipi Lisa.

"Ck i love you too" balas Lisa meskipun masih kesal.

"Ini hitung-hitung caat Dadda menjahili baby tadi pagi. Wleek" Lili menjulurkan lidahnya.

Lisa melipat kedua tangannya lalu membuang muka.

"Pendendam, tidak like" Lisa menggerakkan jari telunjuknya.

Lili tidak peduli, dia malah bernyanyi meledek Dadda nya.

"Lica, can you teach me Japanese?"

Lisa ingin membalas namun Lili melanjutkan nyanyinya.

"I caid, はい, はい"

"That's my life, life, baby, I'm a rockstar" Lili dan Jennie benyanyi bersama.

Lisa memasang wajah masam.

"Terserah, i said terserah!" Lisa merajuk membalikkan badannya membelakangi Jennie dan Lili.

Sontak Jennie dan Lili tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha Dadda ngambek hahaha kacian nya.." bukannya membujuk Lili malah tambah meledek.

"Honey hahaha aduh perutku sakit hahaha kamu lucu sekali"

Lisa menulikan pendengarannya.

"Cudah Mommy, ppfff- kacian ah nanti Dadda nangis" Lili mengulum bibirnya menahan tawa.

"Ppfff- ya oke baby" Jennie menutup mulutnya.

"Nyenyenye" kata Lisa tanpa suara.

"Lisa, Mrs. Manoban" Dohwan sedikit membungkuk.

Lisa menegakkan duduknya dan berdehem.

"Orang tua kalian ada di depan. Mereka ingin masuk namun aku menghentikan mereka karena harus mendapatkan izin kalian terlebih dulu"

Mendengar orang tua mereka datang, Lisa tidak dapat menahan kemarahannya.

Sedangkan Jennie hanya diam menunggu reaksi Lisa, sejujurnya dia merindukan kedua orang tuanya dan kebersamaan mereka saat berkumpul bersama keluarga besar.

Lili, dia tidak tahu menahu.

"Usir mereka, tidak perlu menjelaskan apapun lagi. Aku sudah bahagia dengan keluarga kecilku" tegas Lisa.

"Baik-" belum sempat Dohwan menyelesaikan ucapannya, orang tua Lisa dan Jennie sudah lebih dulu menerobos masuk.

"Lili.. grandma sangat merindukan Lili" Mommy Manoban berkaca-kaca mendekati Lili.

"Cucuku" lirih Daddy Manoban ikut mendekati Lili.

Lili hanya diam sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Jangan sentuh putriku!" Lisa melarang keras, segera mengangkat Lili ke gendongannya.

"Huwaaaa" Lili menangis, terkejut dengan bentakan keras Lisa.

"Lisa ijinkan kami meminta maaf, kami mengaku salah dan sangat menyesali semuanya nak" lirih Appa kim.

"Eomma mohon.. beri kami satu kesempatan untuk memperbaiki semaunya. Jennie, Lisa" Eomma Kim menangis.

"Never! Ayo masuk Jennie" Lisa menarik tangan Jennie.

Jennie diam tidak beranjak.

"Jennie?" Lisa menatap Jennie.

Jennie malah menatap kedua orang tuanya dan orang tua Lisa bergantian.

Dia lemah, Jennie tidak bisa melihat bagiamana menyedihkannya orang tua mereka.

Eomma Appa nya tampak lebih kurus, Mommy dan Daddy Lisa pucat tampak sakit.

Sungguh Jennie ingin menangis melihat keadaan orang tua mereka seperti ini.

"Lisa, mari bicarakan ini baik-baik" lirih Jennie, pada akhirnya memberikan kesempatan untuk orang tua mereka.

Lisa mengepalkan tangannya.

"Baik-baik apanya, aku tidak mau. Pokoknya mereka harus pergi dari sini, kita sudah bahagia tanpa adanya mereka!" Setelah di Lisa membawa Lili masuk kedalam, entah kenapa hatinya sakit sekali setelah mengucapkan kata-katanya barusan.

"Hmph hmph Dadda.." Lili sesenggukan.

Pertahanan Lisa runtuh, dia menangis memeluk Lili erat-erat.

"Hikss Dadda benci saat Dadda menjadi lemah"

•••

Tbc

03/08/24

Becanda berujung bencana awokawok.

Vote komen lanjut.

Everything✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang