Everything - 04

5.3K 586 9
                                    


Author pov.

"Sayang aku pulang.." Lisa tergesa-gesa membuka sepatu saat memasuki rumah.

"Honey kamu bolos?" Jennie kaget melihat Lisa.

Lisa menghampiri Jennie dan memberikan ciuman di keningnya.

"Iya demi baby. Tenang saja Rosé akan mengurusnya" Lisa membawa Jennie duduk di sofa terlebih dahulu.

"Jangan terlalu sering merepotkan Rosé, honey"

"Iya sayang. Bagiamana keadaan baby, sudah mendingan?" Lisa menatap Lili yang sudah anteng di gendongan Jennie.

"Belum honey ini saja Lili masih sangat rewel. Lihat sebentar lagi Lili akan merengek" Jennie menatap lekat wajah putrinya.

Lisa menyentuh dahi Lili, bibirnya melengkung ke bawah merasakan panas dari putrinya.

"Jangan sakit baby" lirih Lisa mencium lembut kening Lili.

"Sana ganti baju dulu honey"

Lisa mengangguk bergegas mengganti baju yang lebih santai. Setelah lima menit Lisa kembali menghampiri Jennie dan Lili.

"Owek.."

"Honey" Jennie berkaca-kaca ingin menangis karena dia sangat lelah mengurus Lili.

"Biar aku yang gendong" Lisa mengambil alih tubuh mungil Lili.

"Ssst ssst sayangnya Dadda atit ya, utututu jangan lama-lama ya atitnya Dadda sedih" Lisa menimang-nimang tubuh Lili.

Jennie menyenderkan tubuhnya di belakang sofa guna mengistirahatkan tubuhnya.

"Baby tau tidak tadi Dadda ingin bermain basket di sekolah, tapi setelah mendengar baby sakit Dadda langsung pulang dan mengingkari janji pada aunty Seulgi dan uncle Bambam" Lisa curhat.

Lili perlahan mulai tenang, matanya berkedip lucu dengan tangan mungilnya menggenggam jari kelingking Lisa.

"Seharusnya mereka mengerti bukan? Lili dan Mommy adalah yang utama untuk Dadda" Lisa tersenyum mencolek hidung mancung Lili.

Jennie tersenyum hangat mendengarnya.

"Honey bisa tolong ambilkan aku air minum?" Pinta Jennie.

"Tentu sayang" Lisa pergi ke dapur mengambil segelas air putih untuk Jennie.

"Ini sayang" Lisa memberikan airnya.

"Thank you honey" Jennie meneguk airnya sampai habis tak tersisa.

Lisa duduk dan tersenyum mengusap lembut kepala Jennie.

"Kamu haus ya sayang"

"Iya, anakmu sangat rewel dan aku kesusahan untuk minum"

"Sowwy Mommy" Lisa menggunakan suara bayi.

"It's okey baby" Jennie menggenggam tangan Lili.

Lili menggeliat bibirnya melengkung ke bawah.

"Owek.."

Lisa dan Jennie saling pandang kemudian mereka tertawa setelahnya.

"Umumumu anak siapa ini cengeng sekali? Kkkhh tentu saja anak Dadda Lisa dan Mommy Jennie"Lisa kembali berdiri menimang-nimang Lili.

"Sudah kubilang hon, Lili sangat rewel lihat saja nanti kamu pasti akan kewalahan"

"Jujur sekarang saja aku mulai capek sayang" Lisa cemberut sambil menggerakkan tubuhnya ke samping kiri dan kanan.

Lili belum mau berhenti menangis, gadis mungil itu terus saja menggeliat menggerakkan kepalanya.

"Mungkin beginilah jika setiap bayi sakit, orang tua harus lebih ekstra menghadapinya. Kemari hon biar aku menyusui Lili, dia tampaknya haus"

Jennie menyusui Lili, bersenandung kecil sambil mengelus dahi putrinya.

"Huhh" Lisa ikut menyenderkan tubuhnya di sofa.

"Menjadi orang tua tidak mudah" Lisa menatap Jennie dari samping.

"Hemm, itu tergantung dari kita juga, kita siap maka semua pasti akan terkendali dan baik-baik saja. Saat ini kita hanya bisa berusaha menjadi orang tua yang baik untuk Lili"

Lisa mengambil tangan Jennie kemudian menciumnya.

"Kamu ibu yang hebat, terimakasih karena sudah mau bertahan sampai detik ini. Aku sangat bersyukur memiliki mu, Jennie" Lisa menatap lembut wajah Jennie.

"Meskipun kamu masih bocah tapi aku bahagia bersamamu, dan plus nya kamu mau belajar menjadi Dadda yang baik untuk Lili. Aku juga bersyukur memiliki mu, Lisa" Jennie tersenyum hangat.

Lisa tersipu mendengarnya.

"Cium" Lisa mempoutkan bibirnya.

"Kkkhh manja" Jennie sedikit memajukan tubuhnya untuk mencium bibir Lisa.

Chup

•••

Tbc

03/04/24

Harus saling melengkapi pokoknya.

Vote komen lanjut.

Everything✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang