epilog.

3.2K 490 18
                                    


Author pov.

Sepuluh tahun kemudian..

"Noo! Mommy Dadda hiksss nunna natal Leo ndak cuta huwaaaa" Leo anak kembar Jennie dan Lisa menangis saat Lili tidak berhenti mengganggu. Entah itu mengigit pipi adiknya atau membenturkan kepala kedua adik kembarnya.

"Aaaaak nunna! Janan natal ya! Lego ndak cuta tau! Lego gigit balu tau lacaa!" Si bungsu Lego melototi kakaknya dengan garang.

"Xixixi lucunya adik Lili.." Lili senang, dia paling suka melihat kedua adik kembarnya menangis dan marah. Menurutnya itu sangat lucu dan menggemaskan.

Jennie yang sedang memasak di dapur hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala, putrinya itu sangat jahil pada si kembar.

Tapi meskipun begitu, Lili sangat menyayangi Leo dan Lego. Katanya, hanya dia yang boleh membuat kedua adiknya menangis, orang lain tidak boleh.

Lisa dan Jennie saja bisa kena omelan Lili jika si kembar menangis karena ulah mereka.

"Maafkan Lili ya, Lili kan hanya ingin main bersama Leo dan Lego. Maaf ya twins.." Lili tetap meminta maaf dengan tulus setelah menjahili si kembar.

"Hmph t-tapi nunna atan mengulangi nya, pipi Leo cakit di gigit telus" Leo melengkungkan bibirnya kebawah.

"Aww sweetie, sini Lili cium pipinya biar cepat sembuh" Lili mendekati Leo kemudian mengecup pipi Leo berkali-kali

Chup

Chup

Chup

"Xixixi cudah nunna.. geli xixixi" Leo terkikik mendorong wajah Lili.

"Hihihi adik Lili tampan sekali" puji Lili memandangi wajah tampan Leo.

Leo tersenyum malu-malu sambil memainkan jari-jari mungilnya.

"N-nunna juga cantik" balas Leo memuji.

Lili tersenyum.

"Love you sweet boy" Lili mengecup pipi Leo.

"Love you too plincess" balas Leo dengan senyum manisnya, lalu mencium lama pipi Lili.

Setelah itu Lili mendekati Lego yang tampaknya merajuk sambil membuang muka.

Di antara Leo dan Lego, Lego yang paling keras kepala dan jarang menangis, dia cukup gengsi namum sangat sayang pada Leo dan Lili.

"Hai tampan, boleh kenalan tidak. Piwwit" goda Lili mencolek pipi tembem Lego.

Lego memutar matanya.

"Diam saja, bisu kah?"

Lego langsung melayangkan tatapan garangnya.

"Hahaha lucunya.." Lili menekan kedua pipi Lego.

"Aaaaak!" Pekik Lego memukul-mukul tangan Lili.

"Nak, sudah ya jangan ganggu si kembar lagi, kalian bermain saja yang akur" kata Jennie sedikit meninggikan suaranya dari arah dapur.

"Iya Mommy, tidak lagi kok" kata Lili.

"Good, princess"

"Lego, maafkan Lili ya. Nanti Lili belikan coklat yang banyak tanpa sepengetahuan Mommy, promise" Lili menyodorkan jari kelingkingnya.

Mendengar sogokan Lili mata Lego berbinar.

"Otey tita damai nunna" Lego langsung setuju.

Lili tertawa pelan.

"Hug Lili" Lili merentangkan tangannya.

Lego dengan senang hati memeluk Lili.

"Aaw my baby baby Lego" Lili juga mencium pipi Lego berkali-kali.

Everything✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang