18

41 37 0
                                    

happy readingg!



     rayno meminta sherra untuk tidak pergi ke butik hari ini, dan menjaga arga saja dirumah sakit, karena dia tidak bisa ambil cuti hari ini. sherra pun menyetujui nya, karena dia sendiri tau projek besar yang akan dijalankan rayno itu. dan lagi dia memang ingin menjaga sang anak kesayangan nya itu, arga.

    sherra mengatakan bahwa meya sudah pergi ke sekolah, dan rayno memilih untuk mempercayai nya saja kali ini. padahal meya sedang dirawat dirumah sakit dianka milik findy.
meya sedang melakukan transfusi darah disana.

   kenapa meya tidak langsung di transfusi darah malam tadi, karena sherra takut jika malam itu rayno datang kerumah untuk melihat meya langsung, karena biasanya rayno tak mudah percaya.
   
   itulah sebabnya sherra memilih untuk melakukan transfusi darah meya hari ini, agar dia punya alasan jika meya sudah pergi ke sekolah.

   sherra juga sudah menghubungi wali kelas meya malam tadi, dan meminta ijin bahwa meya tak bisa masuk hari ini karena ada keperluan keluarga. sherra menelpon menggunakan handphone milik meya yang diambil nya kemarin, karena dia sama sekali tak punya nomor guru-guru disekolah meya.

  " hati-hati ya sayang! " sherra tersenyum hangat kepada anak sulung nya yang tengah mencium telapak tangan nya itu.

     " iya mah, rayno berangkat dulu ya " rayno membalas senyuman hangat dari mama nya, rayno merasa sedikit bersalah karena kata-kata nya malam tadi dengan sherra. dia terlalu mencurigai mama nya itu, buktinya meya tak ada menelpon nya sama sekali, itu berarti sherra tak melakukan sesuatu yang jahat kepada meya.
   Ahh entah lah.... rayno selalu saja pusing jika memikirkan hal ini.

  " cepat sembuh Lo " tegur rayno kepada Arga yang sedari tadi sibuk memainkan ponsel nya. Arga sudah siuman jam 06.00 dini hari tadi, tepat saat rayno baru saja membuka kedua mata nya setelah tertidur beberapa jam.

   rayno geleng-geleng kepala melihat kelakuan adik nya itu " Lo itu sakit beneran gak sih? kok masih bisa main hp? " tanya rayno tak habis pikir

   Arga mengangguk dengan wajah polos nya " yang dijahit kan kepala gue, bukan tangan gue. jadi gue masih bisa dong scroll tiktok, ya kali, gue jadi mayat hidup disini, cuman makan, tidur, buang air kecil, buang air besar doang! " Jawab arga dengan sengiran khas nya

     rayno tak mau meladeni adik nya itu lagi, mungkin saat dokter menjahit kepalanya, otak nya juga ikutan dijahit, pikir rayno sembari menatap miris arga.






                  ☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️
      


      

      meya merasakan sakit di sekujur tubuhnya, dia membuka kedua mata nya dengan berat dan mendapati dirinya tengah terbaring disebuah ranjang yang beralaskan sprei berwarna putih polos itu. meya sangat yakin jika dia sekarang sedang berada dirumah sakit.

    meya mulai menangis tersedu-sedu, dia merasa kecewa karena masih diberikan nafas, padahal dia berharap kematian saja tadi, dengan begitu, tidak ada lagi orang yang ditimpa kesialan karena dirinya.

     krieettt

  " meya! Alhamdulillah kamu udah sadar! " meya mengangkat kepala nya dan melihat seorang wanita paruh baya yang baru saja masuk kedalam ruangan nya itu, wanita yang mengenakan pakaian dokter itu menghampiri nya dengan seulas senyuman hangat.

   " mama mau periksa tangan nya dulu ya " ijin findy sebelum mengganti perban ditangan meya, meya merasa bingung, siapa orang ini? kenapa dia mengakui diri nya sebagai mama meya?

  "  tante siapa? " tanya meya pelan

findy menatap meya dengan tatapan seorang ibu yang sangat tulus " kenalin nama tante, findy. tante teman mama kamu, kemarin mama kamu hubungin Tante dan minta Tante buat ngobatin kamu. " terang findy

meyaaelesheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang