Kring-Kring~
"Ngayuh nya yang cepet dong, Ara.."
"Capek~ hiks.. hah.. hah.."
"Masa segitu aja capek sih? Ara cemen nih huu.."
"Hah.. hah.. iya deh iya, Ara kan gak sekuat Dhea.."
Brakk!
Ia menaruh sepeda nya sembarang, kemudian membuka ransel dan mengeluarkan botol minum bergambar teddy bear miliknya.
"Nih minum dulu.."
"Makasih, Dhea.."
"Sama-sama, Ara.."
Kedua gadis belia itu terduduk berdampingan, beralaskan rumput hijau di tengah kebun bunga yang teramat luas. Senja mulai menampakkan oranye-nya, keduanya saling pandang dan melempar senyuman sebelum kemudian memfokuskan pandangan pada langit indah di sana.
Tok.. Tok.. Tok..
Cklek!
"Ya ampun, kamu masih belum bangun?"
"Dhea.. bangun sayang udah siang, nanti kamu terlambat.."
"Nghhhh.. berisik mama!"
"Maaf sayang, tapi kalo mama gak berisik nanti kamu di amuk Araa loh.."
"Hmmm.."
Srekkkk!
"Buka matanya dan bangun Radhea, kamu bisa terlambat sekolah!" Seketika gadis tersebut membuka lebar kedua matanya kemudian terduduk panik.
"J-jam berapa mah?"
"06.10.." Timpal sang ibunda singkat.
"Huaaaaaaaaaaaa mamaaaa.. " Ia bergegas berlari menuju kamar mandi, meninggalkan sang ibunda yang menggelengkan kepala atas tingkah anaknya seraya merapikan tempat tidur sang anak.
"Morning mah, pah, kak Lea .." Sapa nya seraya mengecup pipi anggota keluarganya yang kini tengah menyantap sarapan mereka.
"Sarapan dulu, Dhea.." Titah sang ayah, Radhea menggeleng seraya mengambil selembar roti dan bergegas pergi.
"Araa udah nungguin, see you .."
"Ck dasar bocah!"
"Lea, kamu gak berangkat juga?" Tanya ibunda pada anak gadisnya yang lain, gadis yang di maksud menoleh dan tersenyum.
"Lea udah kelas 12 mah, jadi ya santai aja hehe.."
Kring~ Kring~
Suara lonceng sepeda terdengar nyaring, gadis bernama Radhea tersenyum manis kala melihat seseorang yang tengah menantinya dengan wajah muram di persimpangan jalan sana.
"Hah.. hah.. "
"Dhea, ini jam berapa? Kamu pasti susah bangun kan?" Omel seorang gadis berparas manis.
"Minimal nyapa dulu gak sih, Araa?"
"Selamat pagi Ciaraaa.. Seperti biasa, kamu terlihat cantik pagi ini.." Lanjutnya dengan pujian namun gadis yang dipuji malah membuang pandangan dengan ekspresi jijik.
"Pagi Radhea.. Udah yuk berangkat, kita terlambat!" Radhea mengulum senyuman seraya mendelik pada Ciara yang telah terlebih dahulu mengayuh sepeda biru muda nya menuju sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOMELESS (GxG) (COMPLETED)
Teen Fiction"Aku kehilangan arah, ceria dan tawa. Yang lebih parah dari semua, aku kehilangan Rumah!"