RASANYA DI DENGAR

21 2 0
                                    

"Cerita ini selalu tertahan di tenggorokan, namun entah mengapa setiap bersamamu aku selalu punya kekuatan untuk menceritakan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cerita ini selalu tertahan di tenggorokan, namun entah mengapa setiap bersamamu aku selalu punya kekuatan untuk menceritakan nya."

Di hari Sabtu yang cerah seperti yang sudah dijanjikan. Arthur menunggu dengan sabar di persimpangan jalan menuju arah sekolah nya, ia sudah berjanji pada Sekar untuk menunggu anak itu di sana.

Namun dia tidak sendirian, ada dua anak yang lebih muda berdiri di belakang nya. siapa lagi kalau bukan Cheval dan Viandra, kedua anak itu merengek minta diajak, jadi yasudah sekalian saja Arthur ajak mereka.

Lagipula jarang-jarang mereka punya waktu bersama seperti ini, sekitar sepuluh menit Arthur berdiri di sana. dengan balutan sweater warna biru tua dan jeans panjang serta tas ransel berisi buku-buku di pundaknya.

"Teman kakak lama banget datang nya." ucap Viandra yang sudah tidak sabar.

"Hahaha ya sabar dong Via, kamu kayaknya semangat banget mau ikut kakak ke sana."

"Iya dong aku kan suka baca buku, apalagi bareng sama kakak." ucapnya dengan polos.

"Nanti di sana jangan nakal ya, kamu harus bareng terus sama Kakak oke?"

Anak itu mengangguk dengan semangat, bahagia rasanya bisa mengajak kedua adiknya bermain di waktu luang seperti ini. rasa-rasanya seperti bebas dari beban di pundak.

Tak lama terlihat seorang anak perempuan berlari-lari kecil ke arah tempat Arthur dan adik-adiknya menunggu. dengan nafas terengah-engah ia menepuk pundak Arthur.

"Sorry gue telat, ada urusan sebentar." ucap Sekar.

"Yaa nggak apa-apa, santai aja Kar." jawab Arthur.

"Ini anak kecil siapa? Adik Lo?" Tanya Sekar.

"Iyaa, nggak apa-apa kan kalo gue ajak mereka?"

"Nggak apa-apa dong, gue seneng kalo tambah ramai. ini yang kecil nama nya siapa? Lucu banget."

"Itu yang perempuan namanya Viandra, yang laki-laki Cheval."

Kedua adik Arthur bersalaman dengan Sekar, Sekar nampaknya lebih antusias pada adik-adiknya daripada Arthur itu sendiri.

"Yaudah yuk, kita berangkat!" Ucap Sekar dengan semangat.

🐾🐾🐾

Ia memimpin jalan menuju taman baca dekat rumah nya, kalau bisa dibilang bentuk denah nya cukup rumit. ada sebuah bangunan seperti pos kecil yang berisi banyak rak-rak buku di dalamnya.

BEKASI DI TAHUN 2016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang