55

5.4K 182 13
                                    

Hana dan Aska menuruni tangan beriringan, Aska tak mau sedikitpun melepaskan Hana dari genggamannya dia takut jika Hana pergi dari dirinya.

"Xavier, Viera ikut dengan kami" ucap Aska tegas pada dua orang yang kini sedang saling berhadapan.

"Kemana?" bingung Xavier, mata lelaki itu terlihat berkaca kaca entah karena apa.

"Kau akan tau nanti" ucap Aska lalu berjalan lebih dulu bersama Hana.

Sedangkan Xavier dan Viera mengikuti dari belakang mereka mengajak Kennan terlebih dahulu karena tidak mungkin meninggalkan Kennan sendirian di rumah.

"Mima, kita mau kemana?" tanya Kennan bingung. Anak lelaki itu paling tak tau apapun di sini bahkan ketika di ajak oleh Xavier, dia hanya menurut dengan kebingungan.

"Kenn duduk dengan tenang saja ya," ucap Hana lembut.

Mereka sedang dalam mobil dan Aska yang menjadi supirnya sedangkan Hana duduk di damping Aska. Kennan dan Viera mereka duduk di samping Xavier yang entah mengapa lelaki itu lebih tegang dan gelisah sedari tadi.

"Om Xavier kenapa? Ken bingung deh" tanya Kennan yang memang dia tidak suka dengan situasi seperti ini. Viera juga mengangguk menyetujui apa yang Kennan katakan.

"Gak tau, om cuma mendadak cemas gak jelas saja," jawab Xavier terlihat lelaki itu sangat tidak nyaman dan gelisah.

"Gue mendadak jadi gak tenang gini" ucap Xavier ketika mereka kini memasuki area rumah sakit.

Jantung lelaki itu terasa berdetak begitu kencang, seakan hal besar sedang menanti dirinya.

"Sebentar lagi, gue jamin lo bakal bahagia" ucap Aska namun Xavier hanya tersenyum kecut.

Dalam hidupnya, semua terlalu menderita dan tidak ada hal yang akan membuatnya bahagia kecuali kehadiran kekasihnya. Wanita yang paling Xavier cintai.

Mereka berjalan mengikuti Aska, di sini tidak ada yang tidak penasaran kecuali Aska dan Viera yang mulai tau apa tujuan mereka datang ke tempat ini.

Berbagai pertanyaan muncul menguasai pikiran setiap orang tentang apa yang akan terjadi kemudian.

Hingga Aska berhenti di depan sebuah ruangan yang membuat degup jantung Xavier makin meronta tak tenang.

Cklek

Pintu terbuka, mereka masuk kedalam dengan tatapan rumit dengan pikiran kacau satu sama lain. Tidak ada yang berani berbicara atau melangkah lebih jauh kecuali Viera yang kini turun dari gendongan Xavier, berlari cepat menuju ranjang rumah sakit dengan senyum bahagia.

"Mama"

Hanya itu yang mereka dengar dari mulut manis Viera. Hana tertegun, Viera bisa bicara dan itu membuktikan jika apa yang Aska ucapkan adalah sebuah kebenaran.

Viera tak berani berucap karena trauma, dan Viera memang bisa berbicara.

"Mama"

"Viera sayang, mama sangat rindu sama Viera" ucap wanita itu dengan suaranya yang masih lemah.

"Mama" Viera memeluk erat ibunya seakan mengungkapkan jika gadis kecil itu sangat merindukan kehadiran ibunya.

"Ka Aska, terimakasih sudah menolong dan menjaga putriku, dan ka Hana, terimakasih juga telah menjaga putriku, maaf jika dia merepotkan." ucap lembut wanita itu yang belum menyadari sosok lain di antara orang-orang itu.

"Sama sama, kami, tidak bisa lama di sini, kami akan memberikan ruang untuk kalian" ucap Aska yang menyadarkan wanita itu jika ada orang lain di sekitarnya.

Please, Love Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang