Part 05

4.2K 301 5
                                    

Erland kini berdiri dibalkon kamarnya sambil memandangi langit malam yang nampak terang dengan bulan purnama, dan bintang-bintang yang bertaburan indah dilangit.

"Kau lihat itu Leyllia?" seorang gadis bersurai madu itu langsung saja mengarahkan pandangannya kearah sesuatu yang ditunjuk oleh suaminya.

"Wah... Bintang itu sangat indah tuan, dia bersinar lebih terang dibandingkan ribuan bintang lainnya diatas sana. Benar-benar sangat cocok jika disandingkan dengan bulan!" ujar wanita cantik itu, membuat sang empu tersenyum.

"Bintang itu adalah cerminan dirimu, dihatiku. Didunia ini ada banyak sekali gadis cantik, namun hanya kau yang terpilih oleh hatiku, dan satu-satunya yang pantas berada disamping Ku..." wanita itu tersenyum mendengar penuturan suaminya.

"Aku mencintaimu, yang mulia raja..."

"Aku lebih mencintaimu, ratuku..."

Erland menutup matanya, sebelum dia membukanya kembali, kala ingatan dikehidupan masa lalunya kembali teringat.

"Cih... Tak kusangka ternyata aku adalah orang yang paling bodoh didunia! Aku bisa dengan cermat, dan teliti dalam memilih prajurit yang pantas untuk ikut perang denganku, namun sangat bodoh dalam memilih wanita. Hingga pada akhirnya aku salah memilih wanita, wanita yang kukira adalah gadis lugu, ternyata adalah wanita yang hanya haus akan harta, dan tahta ku saja. Andai aku belum mati dikehidupan ku yang sebelumnya, sudah ku pastikan aku akan membunuhnya!" Erland terlihat mengepalkan kedua tangannya, sambil terus memikirkan penghianatan yang dilakukan oleh wanita yang sangat dia cintai.

'Semoga kau mendapatkan balasan yang terpat, Leylla! Semoga hukum alam berlaku untuk penghianat seperti mu!' geram Erland dalam hatinya, sebelum...

Grep...

Tubuh pemuda itu terlonjak kaget kala sepasang tangan kekar melingkar di pinggang nya.

"Lagi mikirin apa sih dek? Kenapa belum tidur? Ini udah larut loh..." Tanya Alden sambil memeluk Erland dari belakang, tanpa melihat ekspresi risih dari sang adik.

"Masih belum mengantuk..." Jawab Erland seadanya.

"Ayo tidur... Kakak temani!" Erland hampir saja berteriak, kala merasakan tubuhnya yang sudah diangkat oleh Alden, dan membawanya masuk kedalam kamar.



꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱


Hari ini adalah hari minggu, keluarga Dixon sedang bersiap-siap karena mereka akan liburan ke pantai.

Erland terlihat antusias dengan kabar dari sang ayah bahwa mereka hari ini akan liburan ke pantai, karena dikehidupan nya dulu, dia tidak pernah pergi ke pantai.

Angin sepoi-sepoi yang menyenangkan hati, suara ombak yang mengalun bagai musik, dan pemandangan laut luas yang indah. Dia hanya pernah mendengar deskripsi seperti itu tentang pantai, namun tidak pernah kesana.

Masa-masa hidupnya hanya dia habiskan dengan berlatih berperang dengan menjadi pemimpin yang baik ketika dia masih kecil, dan menjalankan semua yang sudah dia pelajari ketika dia mulai tumbuh dewasa.

"Dek, ayo naik!" Alden menyuruh adiknya untuk naik terlebih dahulu ke mobil, setelah dirinya meletakkan semua barang-barang keperluan mereka di bagasi mobil.

Erland pun tersenyum tipis kala Alden membukakan pintu mobil untuknya. Walaupun masih terasa aneh, dan masih berusaha untuk beradaptasi dengan baik dikehidupan barunya ini, namun Erland mengakui bahwa dia lebih suka dengan hidupnya yang sekarang, dibandingkan dengan kehidupannya yang dulu.

♔ Transmigration King ♔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang