"Minyak dimana ya pak?"
"Coba cek di lemari dalam kamar ada." Ucap pak Omar, lalu tina masuk ke kamar nya terlebih dahulu sedangkan pak Omar mendekat kearah ku.
"Pintu juga gak dikunci. Asal jangan mengganggu" ucap nya pada ku
Penis ku mengeras seketika mendengar itu. Dia benar benar ingin melakukan nya malam ini bersama istriku.
Aku yang punya tanggung jawab menemani Aydin dan Rasya untuk tidur hanya bisa pasrah saja sambil membayangkan apa yang sedang dikerjakan mereka dikamar sebelah.
Butuh waktu sekitar setengah jam hingga akhirnya Rasya dan Aydin bisa tidur dengan nyenyak. Tapi Tina tidak kunjung kembali ke kamar. Kepala ku yang sudah dipenuhi dengan pikiran pikiran kotor membuat memberanikan diri untuk keluar kamar dan menuju kamar mereka. Apalagi dengan kalimat terakhir yang pak omar katakan kepadaku. Perlahan ku buka pintu kamar ku, dan ternyata ku temukan pintu kamar mereka hanya setengah tertutup. Jantung ku berdegup sangat kencang. Aku takut aku tidak kuat melihat apa yang sebenarnya terjadi didalam, tapi rasanya sangat penasaran sekali sampai akhirnya kucoba melangkahkan kaki menuju pintu kamar pak Omar yang setengah terbuka, pandangan ku menyusuri kedalam melihat apa yang terjadi.
*DUAR*
Rasanya seperti disambar geledek tepat di ulu hati. Kulihat dari sana jelas sekali, pak Omar sedang terlentang di atas tempat tidur, tanpa sehelai pakaian pun! Lebih kaget nya, sedang dipijati oleh Tina yang sekarang sudah hanya menggunakan bikini super mini nya saja sambil tangan pak Omar sesekali meremas dada nya. Penis pak Omar tampak besar dan panjang sekali dan sekarang sudah setengah bangkit disana. Mereka belum menyadari kehadiran ku yang mengintip dari celah pintu. Rasanya jantung ku berdegup cepat sekali, tapi lagi lagi, aku justru hanya menonton dari sini. Tangan Tina menggosok gosok area dada nya sambil menduduki perut pak Omar, sesekali terdengar mereka cekikian tertawa. Lalu tangan pak Omar membimbing kepala Tina menuju penis nya yang tertidur dan sekarang tanpa penolakan, dia pun berpindah posisi. Pak Omar sekarang posisi duduk di pinggir kasur dan Tina memegang penis pak Omar, lalu dengan sigap memasukkan benda besar itu kedalam mulut nya.
"Sshh aahh" terdengar samar pak Omar yang mendesah saat mulut istriku mulai bekerja disana. Aku yang mengintip dari sini hanya bisa terdiam hingga beberapa saat kemudian sepertinya pak Omar menyadari aku sedang mengintip, tapi dia hanya memberikan isyarat satu jari di bibir nya mengartikan agar aku tidak perlu bersuara dan menikmati adegan ini.
Adrenalin ku semakin meningkat karena nya. Melihat istriku yang perlahan juga bikini nya dibuka oleh pak Omar hingga mereka berdua sama sama telanjang membuat penis ku keras sekali menonton adegan demi adegan.
Sekarang gantian, tina berbaring di pinggir kasur dan pak omar mengoral vagina nya yang bersih tanpa bulu itu. Pekikan erangan bahkan tangan tian yang terlihat merangsang puting nya membuat ku Semakin gila saja menonton adegan ini. Mereka melakukan nya tanpa ragu dan takut, padahal seharusnya Tina sepantasnya merasa ragu melakukannya karena aku berada di kamar sebelah, bahkan tanpa sepengetahuan nya sekarang sedang menonton aksi mereka. Atau jangan jangan dia juga sudah tau?
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku 43 - ISTRIKU & MAJIKANNYA MAKIN GILA (SEASON 2)
FantasyIni adalah lanjutan dari kisah Deni dan keluarga kecil nya di BUKU 39. Memuat kisah yang sangat panjang yang semakin gila. [cuckold] - [NTR] - [humiliation] ADA HIDDEN CHAPTER.