duasembilan

2.5K 14 0
                                    


Alhasil selama menunggu makan siang, yang hanya bisa kulakukan adalah memperhatikan Aydin dan Rasya dari kejauhan, tapi pikiran ku sudah melayang kemana mana karena membayangkan apa yang sedang dikerjakan mereka berdua. Rasanya ingin sekali aku melihat, tapi apa daya.

Jam makan pun sampai. Setidak nya sudah 2 jam mereka meninggalkan ku yang hanya bisa diam mengawasi anak anak. Makanan juga sudah dihidangkan, kali ini di meja yang ada di taman kecil disamping kolam. Aydin dan Rasya juga sudah kembali dari main bola, dan sekarang hanya berendam bermain air sambil menunggu waktu makan. Untung nya tidak ada pertanyaan lebih lanjut tentang dimana ayah / ibu mereka.

Tidak lama setelah makanan beres dihidangkan, pak Omar dan Tina pun sudah kembali kesini. Pak Omar hanya mengenakan handuk saja, tampak menepak benda kebanggaan nya dibalik handuk yang tampak nya belum total tertidur, atau memang seperti itu bentuk nya. Ditambak keringat yang masih tersisa di badan nya yang tegap itu. Sedangkan Tina, keluar kembali mengenakan bikini nya karena kimono nya tadi tidak dibawa. Dia tidak merasa malu berjalan hanya dengan pakaian nyaris terbuka seluruh nya itu. Bahkan yang membuat tenggorokan ku kering seketika, diselangkangan nya tampak menetes (meleleh) cairan yang tampak kental, tidak di lap oleh nya. Sudah pasti itu cairan sperma pak Omar. Lagi lagi yang ada dipikiran ku seperti ingin membersihkan nya lagi dengan mulut ku.

Kami pun makan, dengan pikiran ku yang tidak karu karuan.

"Deni, saya ada usulan." Ucap pak Omar disela sela makan siang

"Kan tina kerja untuk urusin Aydin, gimana kalau kamu juga kerja mulai sekarang. Kata tina kamu juga lagi kesusahan mencari kerjaan baru kan? Dia bilang kamu juga pintar masak sekarang, jadi saya tawarin untuk jadi juru masak di rumah saya. Benefit nya, kalian gak perlu ngontrak lagi dirumah kecil itu, pindah aja semua nya. Biaya pendidikan si rasya juga saya tanggung selama kalian bekerja dengan saya"

Aku kaget bukan main dengan tawaran itu. Bukan kaget hanya karena tidak menyangka, tapi lebih dari itu. Secepat listrik menyambar, otak ku berpikir jauh kedepan. Artinya kami akan tinggal di satu atap. Dan dengan hubungan pak Omar dan Tina yang seperti ini, bukan tidak mungkin hidup ku akan semakin berubah dari sebelumnya.

"T-tapi pak.." ucap ku mencoba menyangkal tawaran itu

"Ihhh mas,,, katanya mau kerja. Ini ditawarin, serba enak masa pake tapi" ucap tina

"Tuh denger istrimu" ucap nya sambil menyeringai

Singkat cerita aku menyetujui nya pada akhirnya. Entah lah, mungkin sudah seperti ini jalan hidupku. Point positif nya, aku bisa memuaskan fantasi ku mungkin lebih gila lagi mulai dari sekarang. Mendengar kami akan pindah dengan pak omar, Rasya juga sangat senang karena dia akan bisa menghabiskan waktu bermain lebih lama dengan Aydin, anak pak Omar.

.....

Liburan pun selesai. Kami pulang dan tidak menunggu waktu lama, besok aku sudah harus mulai bekerja, dan artinya kami akan pindah. Untung nya rumah beliau tidak terlalu jauh. Justru dengan sekolah rasya, sedikit lebih dekat dibanding kontrakan kami. 

Buku 43 - ISTRIKU & MAJIKANNYA MAKIN GILA (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang